Thursday, January 31, 2019

Muslim Tidak Boleh Membenci Keturunan Rasulullah SAW

Fenomena dijaman ini, banyak muslim sibuk untuk membenci kepada zuriyat Nabi Muhammad SAW, bahkan ada yang gencar melemparkan caci maki di medsos, terang terangan mengatakan tidak suka atau hal buruk lainnya.

Muslim dilarang membenci keturunan Rasulullah SAW, kita diwajibkan mencintai mereka dan hormat kepada mereka. Jika mereka salah, jangan dicaci maki atau dibenci, nasehatin mereka secara baik baik dengan lembut..

Jangan sampai disaat hisab nanti di akhirat, kita akan ditanya oleh Rasulullah SAW karena kita pernah membenci dan berkata jelek kepada cucu cicitnya. Sungguh, malapetaka besar jika kanjeng Nabi tidak mau menegur kita esok di akhirat akibat memusuhi cucu cicit beliau.

HORMATILAH CUCU BAGINDA RASULILLAH SAW !
.
Al-Habib Abu Bakar Bin Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadramy RA bercerita :

- وقد روي أنـّه اي الشيخ محيي الدين ابن العربي اُتي إليه ببعض الأشراف ليعلمه العلم فأجلسه على شيء مرتفع وجلس الشيخ تحته وجعل يبكي ويقول له : قال جدّك رسول اللّه صلى الله عليه وآله كذا

- وقد كان الشيخ العارف بالله تعالى أبو يزيد البسطامي رضي الله تعالى عنه سقّاء في بيت الإمام جعفر الصادق بن محمّد الباقر رضي الله عنهم

- وكان الإمام معروف الكرخي بوّاباً على دار الإمام علي بن موسى الرضا عليهما السلام

Sungguh telah diriwayatkan bahwa As Syeikh Muhyiddin Ibnul Aroby RA suatu saat didatangi seseorang yg membawa seorang Habib untuk diajar ilmu, oleh Beliau RA sang Habib didudukkan ditempat yg tinggi sementara Beliau RA duduk dibawahnya, sambil menangis Beliau memulai (meriwayatkan hadits) dg berkata : Kakekmu Baginda Rasulillah SAW bersabda begini.

Tidak hanya Beliau RA, As Syeikh Al-Arif Billah Abu Yazid Al-Busthomy RA menjadi tukang air dirumah Al Imam Jakfar As-Shadiq Bin Muhammad Al-Baqir RA.

Sementara Al Imam Ma'ruf Al-Kharqi RA menjadi penjaga pintu dirumah A Sayyidina Ali Bin Musa Ar-Ridho RA. [Al Habib Abu Bakar Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadramy RA, Rosyfatus Shodi Min Bahri Fadloili Banin Nabi Al-Hadi, hal. 165, Tahqiq Sayyid Ali Asyur Cet. DKI].

Coba perhatikan, betapa tawadu'nya seorang Al Imam besar seperti Al-Imam Ibnul Araby RA kepada muridnya hanya karena Ia seorang Habib, cucu Baginda Rasulillah SAW hingga rela mengajar Hadits dg duduk dibawah sementara Sang Habib Beliau RA dudukkan ditempat yg lebih tinggi.

Dan betapa agungnya akhlak Al-Imam Al-Busthomy RA hingga merelakan dirinya menjadi tukang air dirumah cucu Baginda Rasulillah SAW, As Sayyidina Ja'far As-Shadiq Bin Muhammad Al-Baqir Bin Ali Zainal Abidin Bin Husain Bin Fathimah Az-Zahra binti Rasulillah SAW.

Dan Betapa luhurnya juga akhlaq Al-Imam Ma'ruf Al-Kharqi RA yang rela menjadi penjaga pintu rumah Sayyidina Ali Ar-Ridho bin Musa Al-Kadzim bin Ja'far As-Shadiq RA.

Siapakah orang pesantren yg tidak kenal tiga Ulama agung diatas ?

Catatan

Kitab " Rosyfatus Shodi " mendapat kata sambutan dari As Sayyid Ahmad Zaini Dahlan Al Hasani RA, Guru dari As Sayyid Bakri Syatho RA, pengarang kitab "I'anatut Tholibin".

Tidak salah jika seorang ahli hikmah ada yg berkata :

حب آل بيت النبي صلى الله عليه وسلم لا يحتاج الى حديث صحيح بل الى قلب صحيح

Mencintai keluarga Baginda Rasulillah SAW tidak butuh Hadis Sahih tapi butuh hati yg sahih.

Mengapa begitu ? karena semua para habaib bagaimanapun keadaannya baik yg Istiqomah mengikuti jejak para pendahulunya atau yg tidak adalah anak cucu Baginda Rasulillah SAW yg wajib kita agungkan dan wajib kita cintai karena maqom Datuknya, Baginda Rasulillah SAW.

Maka tidak heran jika Al-Habib Abu Bakar Bin Syihabuddin RA dalam kitabnya membuat bab dg nama " Wujubi Ikromis Syarif Hattal Mukhthi' " yg berisi cerita sebagaimana berikut :

وجوب إكرام الشريف حتى المخطىء

عن علي بن محمد المغربي انه كان بالمدينة الشريفة فقال له الشيخ العابد أبو على الفاسي - وهما بالروضة النبوية - إني كنت أبغض أشراف المدينة بني حسين لما يظهرون من التعصب على أهل السنة ويتظاهرون به من البدع ، فرأيت - وأنا نائم بالمسجد النبوي تجاه القبر الشريف
وهو يقول : يا فلان - باسمي - ما لي أراك تبغض أولادي ؟
فقلت حاشا لله ما أكرههم ، وإنما كرهت منهم ما رأيت من تعصبهم على أهل السنة
فقال لي : مسئلة فقهية , أليس الولد العاق يلحق بالنسب ؟
قلت : بلى يا رسول الله
فقال : هذا ولدي عاق

قال : فلما انتبهت صرت لا ألفى من بني حسين أشراف المدينة أحدا إلا بالغت فى إكرامه

[Bab Wajibnya Menghormati Seorang Syarif (Habib) Walaupun Bersalah]

Diriwayatkan dari As Syaikh Ali Bin Muhammad Al-Maghrabi RA bahwa As Syeikh Abid Abu Ali Al-Fasi RA bercerita kepada Beliau RA disaat ada di Raudhah, Dulu, aku benci pada para Habaib Madinah, keturunan As Sayyidina Husain RA karena mereka menampakkan permusuhan pada golongan Ahlus Sunnah dan mereka terang-terangan melakukan BID'AH.

Disaat aku tidur di Mesjid Nabawi, diarah kuburan Beliau SAW aku bermimpi bertemu Baginda Rasulillah SAW dan Beliau SAW memanggilku,

Wahai Fulan, kenapa kau membenci anak-cucuku ?

Tidak mungkin hamba benci pada anak cucumu, yg hamba benci adalah perlawanan mereka terhadap Ahlus Sunnah (jawabku).

Beliau SAW berkata : ini, ada pertanyaan fiqih (yg harus kau jawab), Bukankah anak yang durhaka tetap bernasab (pada orang tuanya)?

Aku menjawab : Iya benar Ya Rasul...

Beliau SAW berkata lagi : Ini (Habib yg kau benci) adalah anakku yg durhaka.

As Syeikh Abid RA berkata : Setelah aku terbangun dari tidurku mulai saat itulah tidaklah aku bertemu dengan salah satu keturunan Bani Husain dari Para Habaib Madinah kecuali aku sangat memuliakannya.

[Al Habib Abu Bakar Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadramy RA, Rosyfatus Shodi Min Bahri Fadloili Banin Nabi Al-Hadi, hal. 263, Tahqiq Sayyid Ali Asyur Cet. DKI. Lihat Al-Muqrizy, Fadlu Alil Bait, hal. 111].

Dalam cerita di atas dengan tegas Baginda Rasulillah SAW menegur As Syeikh Abid RA yg khilaf karena telah membenci sebagian anak cucu-Nya dengan berkata :
Apakah anak yg durhaka terputus hubungan nasabnya dg orang tuanya ?

Maka makna dari cerita ini, ummat Islam wajib mengagungkan para Habaib tanpa tebang pilih karena seluruhnya adalah anak cucu Baginda Rasulillah SAW.

Jika salah satu dari mereka melakukan kesalahan maka kewajibannya adalah mengingatkan atau menasehatinya bukan membenci apalagi memusuhi.

Insya Allah cerita diatas bisa membuahkan cinta dalam hati pembaca kepada anak cucu Baginda Rasulillah SAW.

Jika tidak juga mengetuk pintu hati maka seorang penyair berkata :

إذا قسا القلب لم تنفعه موعظة
كالأرض إن سبخت لم ينفع المطر

Ketika hati sudah padat maka tidak ada mauidzah (nashihat) yg mempan.

Bagaikan tanah ketika gersang dan tidak subur maka hujan pun tak berguna apa apa.

Semoga Bermanfaat

والله أعلم





Wednesday, January 30, 2019

Syiah Bukan Islam

Syiah bukan Islam karena masalah fundamental akidahnya mmg beda.
Sesatnya ajaran Syiah dikupas oleh Ust Abdul Shomad dalam penjelasan ini.



Saturday, January 26, 2019

Amalan Rizki Adz Dzariyat 58

Majelis Nuurus Sa’aadah.

Amalan Rizki (Pohon Uang).

Barangsiapa yang membaca sebanyak 27x surat Adz Dzariyat ayat 58 berikut ini sehabis sholat Subuh dengan istiqomah, minimal di amalkan selama 40 hari tidak terputus dalam mengamalkannya, maka dapat menarik datangnya rizki dengan luar biasa (banyak) dan bagaikan mempunyai pohon uang bila di amalkan seterusnya dengan istiqomah.

Ini ayat yang dibaca 27x sehabis sholat Subuh :

إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

INNALLAAHA HUWAR ROZZAAQU DzUL QUWWATIL MATIIN(U).

Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pemberi Rezeki Yang Mempunyai Kekuatan Lagi Sangat Kokoh. (QS. Adz Dzariyat (51) : 58)

Silahkan di amalkan, alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al 'Aydrus) ijazahkan bagi siapa saja yang mau mengamalkannya.

Website : https://shulfialaydrus.wordpress.com/


Tuesday, January 22, 2019

Amalan Rejeki Kyai Kholil

Kemarin saya menemukan 3 penemuan menarik. Yang pertama doa agar dikaruniai keturunan yang sholih yang berasal dari Kiai Hamid Pasuruan. Yang kedua sebuah 'Ratib', bukan Ratib 'Haddad' atau Ratib Atthas yang kesohor itu, melainkan Ratib Syaikhona Kholil Bangkalan. Terakhir sebuah doa berbentuk Syi'ir yang menurut Syaikhona Kholil jika dihafalkan dan dibaca, doa itu akan 'manjur' untuk menghasilkan ilmu yang bermanfaat dan memberbanyak rezeki dunia dan akhirat..
Doa itu adalah :

و هب لي ياوهاب علما و حكمة * و للرزق يارزاق كن لي مسهلا
و بالفتح يا فتاح فافتح وبالهدى * و بالعلم كن لي يا عليم مفضلا "

Wa Hab Liya Ya Wahhabu Ilman wa hikmatan *
wa lirrizqi Ya Razzaqu kun li musahhila *
wa bil fathi Ya Fattahu faftah wa bil huda *
wa bil 'ilmi kun li Ya Aliimu Mufaddhila * "

Amalan 'mudah' rezeki lainnya yang juga difatwakan oleh Mbah Kholil adalah membaca bacaan ini sebelum masuk rumah : " السلام علينا و على عباد الله الصالحين "

Kemudian membaca surat Al-Ikhlas. Barang siapa yang mengamalkan ini setiap hendak memasuki rumah, maka rezekinya akan melimpah sampai 'meluber' kepada para tetangganya.
Saya menjadi semakin yakin bahwa masih banyak sejarah tentang Syaikhona Kholil yang belum terkuak hingga saat ini, mulai dari pesan-pesan beliau, dawuh-dawuh beliau, hingga sejarah perjuangan beliau dalam menyebarkan dakwah di Bumi Nusantara. Berharap semoga kelak akan ada salah satu keturunannya yang mengambil 'peran' ini untuk kemudian menuangkannya dalam sebuah kitab atau buku..

Nukilan dari Ismael Amin Kholil, Bangkalan, 17 Januari, 2019
Ala_NU


Wednesday, January 16, 2019

DOA AGAR TERHINDAR DARI MUSIBAH YANG DIALAMI ORANG LAIN

DOA AGAR TERHINDAR DARI MUSIBAH YANG DIALAMI ORANG LAIN

Doa ini adalah di antara doa yang bisa diamalkan agar kita terhindar dari musibah yang dialami orang lain.

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى عَافَانِى

ALHAMDULILLAHILLADZII 'AAFAANII

"Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku

مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ

MIMMAB TALAAKA BIHI

dari musibah yang menimpamu
.
وَفَضَّلَنِى عَلَى كَثِيرٍ

WA FADH-DHOLANII 'ALAA KATSIIRIN

dan benar-benar memuliakanku
.
مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً

MIMMAN KHOLAQO TAFDHIILAA

dari makhluk lainnya".

(HR. at-Tirmidzi No. 3431 dan Ibnu Majah No. 3892. Syaikh al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
.
www.rumaysho.com


Tuesday, January 8, 2019

Review Pro-Con Pakai Dzikir Counter Mekanik dan Digitall

Review Pro-Con Pakai Dzikir Counter Mekanik dan Digitall

Alat ini sebetulnya sebuah device untuk menghitung dzikir dengan teknologi digitall. Bentuknya mungil dan diberikan ikat silikon untuk dikaitkan dijari telunjuk tangan. Jika diletakan dijari tangan dia tidak akan terjatuh dan nyaman dipakai sepanjang hari dari pagi hingga kemalam.

Alat hitung dzikir muslim sebetulnya ada beberapa jenis dipasaran. Selain cara kuno memakai jari-jari buku tangan, alat bantu dapat menaikan jumlah hitungan dzikir lebih mudah.

Jenis pertama tentu saja tasbih dengan biji-bijian tertentu misal batu alami atau dari kayu. Jenis ini paling populer dengan hitungan 33 atau 100 butir per tasbih. Dimasa lalu, dzikir memakai tali yang di ikat simpul sampai sekian ratus atau seribuan untuk berdzikir. Disebutkan. Imam Abu Hurairah memakai tasbih dari tali yang diberi simpul, dia bertasbih sampai 12 ribu kali sehari, dan 1000 x sebelum tidur.

Jenis kedua adalah alat dzikir counter mekanik. Sebetulnya jenis ini juga dipakai oleh kondektur dan masinis jaman baheula untuk menghitung jumlah penumpang. Lalu 20 tahun silam, petugas Polisi Lantas disaat hari raya mudik menghitung arus kendaraan melewati pos nya dengan memakai alat ini juga, gunanya dihitung agar kenaikan arus kendaraan dapat diprediksi dengan baik. Belakangan alat counter mekanik juga dipakai buat berdzikir.

Alat ini tersedia dalam bentuk plastik dan sejenis besi tipis, Jangan beli yang plastik jika memang target dzikirnya sampai ribuan per hari dan dilakukan rutin tanpa henti 7-0 dalam seminggu. Alat plastik dijamin akan jebol dan patah. Beli yang terbuat dari besi karena lebih awet. Besi memang lebih berat dan tebal, tapi masih masuk akal bobotnya ditelapak tangan.

Alat dzikir counter mekanik memang berguna untuk berdzikir dalam hitungan ribuan. Ada beberapa orang yang suka memberi target dalam sehari harus 5000 x berdzikir. Maka cara ini lebih enak pakai alat dzikir counter mekanik dibanding pakai tangan atau tasbih butiran.

Kelemahan alat dzikir counter mekanik adalah: suaranya lumayan berisik "cetak-cetuk". Ini tidak nyaman, apalagi jika ditengah suasana rapat serius. Menarik perhatian orang disekeliling dan riskan dituding dengan riya, atau teriakan meledek "Waah lu sekarang alim yaaa", atau apalah tudingan lainnya. Kelemahan lain, adalah jumlahnya hanya sampai 4 digit saja. Artinya gak bakalan bisa mencapai 10.000 x karena akan balik ke angka nol.

Alat dzikir mekanik enaknya dibawa kegiatan outdoor seperti camping, jalan jalan, atau naik sepeda motor. Dia anti air dan tidak takut kehujanan. Lalu tanpa battere membuatnya dapat dipakai seumur hidup tanpa perawatan sama sekali.

Jenis ketiga adalah alat dzikir digitall. Alat ini menyenangkan karena dia sangat senyap, silent, tanpa suara, karena itu alat ini bisa dilakukan diam-diam "sirr" tanpa ketahuan orang lain. Bentuknya mungil, mudah diselipkan dijari dan saku, sangat ringan. Jumlahnya juga sampai 5 digit angka. Para "penggemar dzikir" bisa asik melaju sampai hitungan diatas 50.000 x dzikir dan terus bablas sampai dia capek berhenti.

Kelemahan counter digital adalah dia pakai battere kancing. Jenis battere ini hanya dijual ditukang jam, dan tidak semua lokasi ada tukang jam. Lalu untuk pengguna sepeda motor, jenis ini rawan dengan air hujan. Artinya pakai ini sambil bawa motor dimusim hujan bakalan kesusahan kecuali dibungkus plastik. Sedikit merepotkan.

Kejelekan lain dari counter digitall adalah, dipasaran ada yang tidak pakai lampu LED sehingga jika malam hari gelap semua berdzikir kita gak akan tau sudah sampai mana hitungan tasbihnya. Atau tidak adanya fitur alarm BEEP untuk memberi tahu jumlah hitungan, misal setiap 1000x akan berbunyi BEEP memberi tahu pemakainya.

-----------





Kenapa harus memakai alat bantu dzikir tasbih,...  apakah jari tangan tidak cukup sesuai sunnah?

Ada beberapa alasan masuk akal kenapa user butuh alat bantu dzikir.

Dengan memakai alat maka user akan dibantu untuk mengejar target tiap hari. Katakan dalam sehari dia harus dzikir 5000 x, apa saja terserah, dilakukan 7-0 selama seminggu.
Memaksa diri dengan ini akan membentuk disiplin. Dan disiplin akan membuahkan sebuah habit atau kebiasaan. Jika sudah terbiasa maka akan dengan sendirinya akan meluncur perilaku berdzikir (karena sudah terbiasa).
Ini pola berurutan yg disusun dengan strategi yang baik untuk MEMAKSA diri sendiri. Tanpa paksaan, maka nonsense bisa disiplin, jika tidak disiplin maka omong kosong akan terbiasa.

Lalu, dengan memegang alat dzikir ditangan akan selalu mengingatkan pemakainya bahwa dia sedang berdzikir. Ini skenario alamiah dimana sambil kerja dan ngobrol dengan teman tiap hari, lalu selesai ngobrol mendadak lupa kalo dia berdzikir. Jika ditangannya ada alat ini maka dia secara refleks akan ingat bahwa dia berdzikir. Khususnya buar user yang sudah usia diatas 40 tahun keatas butuh strategi simple ini. Maklum tambah tua, sibuk bekerja ngobrol, maka lupa sama dzikirnya. Intinya ini adalah desain sebuah strategi sederhana untuk "membantu ingat" dan konsisten terus melakukan dzikir tanpa putus.

Manusia modern dimudahkan dengan memakai alat bantu dzikir. Dibanding menghitung pakai buku jari tangan yang akan sulit diingat tentu pakai alat bantu akan memudahkan.

Tidak semua orang alimnya seperti Abu Darda' yang mampu dzikir sampai 100.000 x memakai buku jari tangan saja. Kesibukan kerja ini itu dalam sehari rasanya akan sulit mengingat jumlah hitungan jari jika tanpa memakai alat modern.   **** hsgautama.blogspot.co.id

Dzikir Memakai Jari Tangan Seperti Cara Rasulullah

Dzikir Memakai Jari Tangan Seperti Cara Rasulullah

Teknis dzikir yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah menghitung dengan jari dan bukan dengan bantuan alat, seperti kerikil atau tasbih.

Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan,

رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُهُنَّ بِيَدِهِ

“Saya melihat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghitung dzikir beliau dengan tangannya.” (HR. Ahmad 6498 dan dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth).

Kemudian dari seorang sahabat wanita, Yusairah radhiyallahu ‘anha, beliau mengatakan,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan kepada kami (para sahabat wanita),

يَا نِسَاءَ الْمُؤْمِنَينَ، عَلَيْكُنَّ بِالتَّهْلِيلِ وَالتَّسْبِيحِ وَالتَّقْدِيسِ، وَلَا تَغْفُلْنَ فَتَنْسَيْنَ الرَّحْمَةَ، وَاعْقِدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْئُولَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ

“Wahai para wanita mukminah, kalian harus rajin bertasbih, bertahlil, mensucikan nama Allah. Janganlah kalian lalai, sehingga melupakan rahmat. Hitunglah dengan jari-jari kalian, karena semua jari itu akan ditanya dan diminta untuk bicara.” (HR. Ahmad 27089, Abu Daud 1501, Turmudzi 3583, dan sanadnya dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth dan Al-Albani).

Yusairah bintu Yasir Al-Anshariyah adalah sahabat wanita. Beliau termasuk salah satu wanita yang ikut menjadi peserta Baiat aqabah.

Ketika menjelaskan hadis Yusairah, Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan,

ومعنى العقد المذكور في الحديث إحصاء العد، وهو اصطلاح للعرب بوضع بعض الأنامل على بعض عُقد الأُنملة الأخرى، فالآحاد والعشرات باليمين، والمئون والآلاف باليسار، والله أعلم

Makna kata ‘al-aqd’ (menghitung) yang disebutkan dalam hadis [pada kata: وَاعْقِدْنَ] adalah menghitung jumlah dzikir. Ini merupakan istilah orang arab, yang bentuknya dengan meletakkan salah satu ujung jari pada berbagai ruas jari yang lain. Satuan dan puluhan dengan tangan kanan, sementara ratusan dan ribuan dengan tangan kiri. Allahu a’lam. (Nataij Al-Afkar fi Takhrij Ahadits Al-Adzkar, 1/90).

Ibnu Alan menjelaskan bahwa cara ‘al-aqd’ (menghitung dengan tangan) ada dua:

Al-Aqd bil mafashil (menghitung dengan ruas jari)
Al-Aqd bil ashabi’ (menghitung dengan jari)

Beliau mengatakan,

والعقد بالمفاصل أن يضع إبهامه في كل ذكر على مفصل، والعقد بالأصابع أن يعقدها ثم يفتحها

“Al-Aqd bil mafashil (menghitung dengan ruas jari), bentuknya adalah meletakkan ujung jempol para setiap ruas, setiap kali membaca dzikir. Sedangkan Al-Aqd bil ashabi’ (menghitung dengan jari), bentuknya adalah jari digenggamkan kemudian dibuka satu persatu.

Haruskah Dzikir dengan Tangan Kanan?
Terdapat hadis dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan,

رأيت النبي صلى الله عليه وسلم يعقد التسبيح. وزاد محمد بن قدامة -شيخ أبي داود- في روايته لفظ: “بيمينه”

“Saya melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menghitung bacaan tasbih dengan tangannya.” Sementara dari jalur Muhammad bin Qudamah – gurunya Abu Daud – terdapat tambahan: “dengan tangan kanannya” (HR. Abu Daud 1502 dan dishahihkan Al-Albani)

Berdasarkan hadis ini, sebagian ulama menganjurkan untuk menghitung dzikir dengan jari-jari tangan kanan saja. Hanya saja, sebagian ulama menilai bahwa tambahan ‘dengan tangan kanannya’ adalah tambahan yang lemah. Sebagaimana keterangan Syaikh Dr. Bakr Abu Zaid. Sehingga dianjurkan untuk menghitung dzikir dengan kedua tangan, kanan maupun kiri.

Kesimpulan yang tepat dalam hal ini, dzikir dengan tangan kanan hukumnya dianjurkan, meskipun boleh berdzikir dengan kedua tangan dibolehkan. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka menggunakan anggota badan yang kanan untuk hal yang baik. Sebagaimana keterangan Aisyah radhiyallahu ‘anha,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ، فِي تَنَعُّلِهِ، وَتَرَجُّلِهِ، وَطُهُورِهِ، وَفِي شَأْنِهِ كُلِّهِ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suka mendahulukan bagian yang kanan ketika mengenakan sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam semua urusan beliau.” (HR. Bukhari 168).

Dan menghitung dzikir termasuk hal yang baik, sehingga dilakukan dengan tangan kanan, lebih baik. (Simak Fatwa Islam, no. 139662)

Read more https://konsultasisyariah.com/20042-cara-dzikir-rasulullah.html


Sunday, January 6, 2019

DO'A SELAMAT DARI MATI MENDADAK

BISMILLAH UCAOKAN LAH "QOBILTU"
DO'A SELAMAT DARI MATI MENDADAK*

*CUKUP DIBACA SEKALI SEUMUR HIDUP*

*MARI KITA BACA SEKARANG JUGA* *!*

Do'a keselamatan dari kematian mendadak.
Di riwayat kan dari Rasululloh saw, bahwasanya Alloh swt berfirman:
*Wahai (Kekasihku) Muhammad,tidak ada seorang pun dari Ummat Mu yang membaca do'a ini walaupun sekali dalam umur nya kecuali dengan kemulyaan dan keagungan Ku,*

*Aku akan menjamin untuk nya tujuh perkara* *:*

*1*: Aku akan angkat kefakiran dari nya.
*2*: Aku akan amankan dia dari pertanyaan Mungkar dan Nakir.
*3*: Aku akan tuntun jalan nya di Shirat.
*4*: Aku akan menjaga nya dari kematian mendadak.
*5*: Aku akan haramkan neraka atasnya.
*6*: Aku akan menjaga nya dari himpitan kubur.
*7*: Aku akan melindungi nya dari kemurkaan raja yang jahat dan dzalim.

*BERIKUT INI DO'ANYA* *:*

لَا اِلـهَ اَلٌَااللٌَهُ اَلْجَلِیْلُ الْجَبٌَارُ
*Laa ilaaha illalloohul jaliilul jabbaar,*

لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ الْوَاحِدُ الْقَهٌَار
*Laa ilaaha illalloohul waahidul qohhaar,*

ُلَا اِلهَ اِلاّ اللهُ الْکَرِیْمُ السٌَتٌَار
*Laa ilaaha illalloohul kariimus sat taar,*

لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ الْکَبِیّرُ الْمُتَعَال
*Laa ilaaha illalloohul kabiirul mutta 'aal*

لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریکَ لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُوْنَ
*Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii ka lahu ilahan wahidan robban wa syaahidan ahadan wa shomadan wa nahnu lahu muslimuun,*

لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریْکَ لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ عَابِدُوْن
*Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii ka lahu ilahan wahidan robban wa syaahidan ahadan wa shomadan wa nahnu lahu 'aabiduun,*

َلَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریکَ لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ قَانِتُوْن
*Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii ka lahu ilahan wahidan robban wa syaahidan ahadan wa shomadan wa nahnu lahu koonituun,*

َلَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریکَ لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ صَابِرُوْنَ
*Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii ka lahu ilahan wahidan robban wa syaahidan ahadan wa shomadan wa nahnu lahu shoobiruun,*

لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّه
*Laa ilaaha illalloohu muhammadan rosuululloh,*

اللَّهُمَّ اِلَیْکَ فَوٌَضْتُ اَمْری،
، وَعَلَیْکَ تَوَكَّلْتُ يَا اَرْحَمَ الرٌَاحِمٍیْنَ.
*Allohumma ilaika fawadh'tu amrii,wa 'alaika tawak kaltu yaa arhamar roohimiin,*

اللَّهُمَّ صَلٌِ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ كَما صَلٌَیْتَ عَلَى اِبْرَاهِیْم وَآلِ اِبْرَاهِیْم اِنٌَکَ حَمِیْدٌ مَجِیْدُ
*Allohumma sholli 'alaa Muhammad wa ali muhammad kamaa shollaita 'alaa ibroohiim wa ali ib'roohiim innaka hamiidum majiid,*

وَبَارِکْ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ كَما بَارَکْتَ عَلَى اِبْرَاهِیْم وَآلِ اِبْرَاهِیْم فِي الْعالَمينَ اِنٌَکَ حَمِیْدٌ مَجِیْدُ.
*Wa baarik 'alaa muhammad wa ali muhammad kamaa barokta 'alaa ibroohiim wa ali ibroohiim fil 'aalamina innaka hamiidum majiid.*

Kirim ke 10 orang dalam 1 jam anda telah mendapatkan pahala 10 juta sholawat pada *Baginda Muhammad SAW* dalam buku catatan amal anda dengan izin *Alloh SWT*, maka sebarkanlah agar bermanfa'at bagi teman,rekan sahabat dan kerabat anda...

*Wassalamu'alaikum wr.wb*...
Facebook: Habib Taufiq Bin Abdul Qodir Assegaf


Saturday, January 5, 2019

Laa Ilaaha Illallah 70.000 x Tebusan Api Neraka

Laa Ilaaha Illallah 70.000 x Tebusan Api Neraka

Asy-Syaikh Abu Zaid Al Qurtubi ia berkata :

Saya telah mendengar hadits (ada yang mengatakan atsaar) yang menerangkan bahwa : siapa yang membaca laa Ilaaha Illallah tujuhpuluh ribu (70.000) kali, maka akan jadi tebusan dari api neraka, maka saya kerjakan itu karna mengharap berkat janji itu, juga saya kerjakan untuk keluargaku, juga saya telah berbuat lain-lain amal untuk tabunganku di hari kiamat.

Bertempatan di tempat kami, bermalamlah seorang pemuda ahli kasyaf, bahkan adakalanya (sewaktu-waktu dibuka hijabnya sama Allah) ia menerangkan kasyafnya mengenai surga dan neraka, orang-orangpun mengakui kelebihan pemuda itu meski usianya masih muda, bahkan saya juga menaruh kepercayaan terhadapnya.

Bertepatan kami di undang oleh kawan untuk makan minum di rumahnya, dan pemuda itu juga bersama kami dalam undangan itu, tiba-tiba ia menjerit sekeras-kerasnya, lalu ia berkata : ya ammi (paman), itu ibuku berada dalam api neraka, lalu ia menjerit kembali sekeras-kerasnya.

Ketika saya melihat keadaan itu, timbul perasaan dalam hati, akan saya uji kebenarannya, maka saya membaca Laa Ilaaha Illallah tujuhpuluhribu (70.000) kali dan tiada seorangpun mengetahui bahwa saya sedang membaca itu, kecuali Allah, dan saya percaya bahwa hadits itu benar, dan orang-orang yang meriwayatkannya semua benar, lalu saya berdoa :

"ALLAAHUMMA INNAA HADZIHIS-SAB’INA ALFAN FIDA'A HADZIHIL MAR'ATI UMMI HADZASY-SYAAB (Ya Allah, sesungguhnya tujuhpuluh ribu (Laa Ilaaha Illallah 70.000) ini, aku hadiahkan untuk tebusan ibu pemuda ini).”.

maka belum selesai perasaan dalam hatiku, tiba-tiba pemuda itu berkata : ya ammi (paman), ibuku telah keluar dari api Walhamdulillah. (Didalam Kitab Irsyadul ‘Ibad Ilasabilirrasyad => Asy-Syaikh Zainuddin Al Malibari dan Kitab Raudhur Rayahin => Asy-Syaikh Imam Abdullah bin Asad Ali bin Fallah al-Yafii)

Silahkan diamalkan bagi siapa saja yang mau mengamalkannya, alfaqir ijazahkan ataqoh sugro (penebus dari api neraka) ini bagi siapa saja yang mau mengamalkannya, atau membacanya boleh dicicil yang penting dalam seumur hidup bisa berjumlah tujuhpuluh ribu kali.

Allahu a’lam bishawab..

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Nuurus Sa'aadah

Membakar Dupa (Menyan Bukhur) Juga Dilakukan Tiap Hari di Masjidil Haram

Masyarakat muslim Indonesia sering salah kaprah mengira membakar dupa, menyan atau bukhur sebagai perbuatan terlarang, padahal di kompleks Masjidil Haram di Mekah juga membakar dupa yang dipakai untuk mengharumkan ruangan disana. Membakar dupa bukan buat memanggil jin atau dituding perbuatan sirik (lihat video).

Masjidil Haram harus dibersihkan tiap hari pagi siang malam oleh divisi kebersihan kompleks mesjid. Salah satu yang wajib mereka lakukan adalah mengusapkan minyak wangi dan membakar dupa diseluruh ruangan mesjid. Petugas kebersihan akan membawa prapen tungku membakar dupa yang dibawa keliling kompleks mesjid agar selalu wangi.

Baginda Rasulullah Muhammad SAW sangat menyukai wewangian. Ini adalah sunnah dan wajib kita contoh. Pria muslim banyak memakai minyak bibit wangi karena ingin mencontoh baginda Nabi Muhammad SAW. Bahkan di majelis ilmu dan pengajian kitab masih banyak yang membakar menyan dupa atau bukhur agar ruangan tercium bau harum yang enak.

Membakar dupa saat majelis dzikir, atau majelis pengajian itu sudah di contohkan oleh imam malik RA, seperti yang di jelaskan dalam biografi imam malik yang di tulis di belakang kitab tanwirul hawalik syarah muwattho' malik imam suyuti. Juz 3 no 166

قال مطرف كان مالك إذا أتاه الناسخرجت اليهم الجارية فتقول لهم يقول لكم الشيخ تريدون الحديث أو المسائل؟ فإن قالوا المسائل خرج اليهم وافتاهم وان قالوا الحديث قال لهم اجلسوا ودخل مغتسله فاغتسل وتطيب ولبس ثيابا جددا وتعمم ووضع على رأسه الطويلة وتلقى له المنصة فيخرج اليهم وعليه الخشوع ويوضع عود فلا يزال يتبخر حتى يفرغ من حديث رسول الله صلى الله عليه وسلم

Mutrif berkata: apabila orang orang mendatangi kediaman imam malik, maka mereka di sambut oleh pelayan beliau yang masih kecil lalu berkata kepada mereka, "imam malik bertanya apakah anda semua mau bertanya tentang hadits atau masalah keagamaan?
Jika mereka berkata "masalah keagamaan" maka, imam malik kemudian keluar kamar dan berfatwa, jika mereka berkata"hadits" maka beliau mempersilahkan mereka untuk duduk, kemudian beliau masuk kedalam kamar mandi, lalu mandi, dan memakai minyak wangi, kemudian memakai pakaian yang bagus, dan memakai sorban. Dan di atas beliau memakai selendang panjang di atas kepalanya, kemudian di hadapan beliau di letakkan mimbar (dampar) dan setelah itu beliau keluar menemui mereka dengan khusu' lalu di bakarlah dupa hingga selesai dari menyampaikan hadits Rosululloh SAW.

مسئلة ج اخراق البخور عند ذكر الله و نحوه كقراءة القرأن و مجلس العلم له اصل فى السنةمن حيث ان النبى صلى الله عليه و سلم يحب الريح الطيب الحسن و يحب الطيب و يستعملها كثيرا بلغة الطلاب ص 54-53

“Membakar dupa atau kemenyan ketika berdzikir pada Allah dan sebagainya seperti membaca al-Qur’an atau di majlis-majlis ilmu, mempunyai dasar dalil dari al-Hadits yaitu dilihat dari sudut pandang bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad Saw menyukai bau wangi dan menyukai minyak wangi dan beliau pun sering memakainya .”
(Bulghat ath-Thullab halaman 53-54).

Indonesia (Nusantara) juga dikatakan pernah mengekspor bahan wewagian kewilayah Mesir dan Arab sejak ribuan tahun silam, bahan itu diambil dari wilayah di Sumatra namanya :Kapur Barus. Nama Barus itu adalah wilayah kampung Barus dimana bahan wangi Kapur itu ditemukan. Menurut ustadz Adi Hidayat, kata "kapur" disana akhirnya menjadi bahasa baku dalam perdagangan di Arab.







Friday, January 4, 2019

SHALAWAT AHLU BAITIN NŪR

SHALAWAT AHLU BAITIN NŪR

Berikut ini adalah bacaan Shalawat Ahlul Bayt Nur dari Maulana As-Sayyid Al-Habib Muhammad Luthfi Bin Ali Bin Yahya Pekalongan.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّ الطَّاهِرِ حُجَّةُ اللهِ وَرَحْمَةٌ لِلْعَالَمِيْنَ وَنُوْرُ الْبَشِيْرِ الْمُبَشِّرِ لِأَهْلِ بَيْتِهِ بِمَا قَالَهُ الْعَظِيْمُ (إِنَّمَا يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًا) (قُلْ لآ أَسْئَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبَى) اللَّهُمَّ اصْلِحْ بِهَا اْلإِمَامَ وَأَهْلَ الْبَيْتِ وَاْلأُمَّةَ وَالْمُحِبِّيْنَ لَهُمْ وَالرَّاعِيَّةَ وَالرَّعِيَّةَ وَيُأَلِّفُ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَادْفَعْ شَرَّ بَعْضِهِمْ عَنْ بَعْضٍ وَأَنْ تَكْفِيَنَا بِهَا وَإِيَّاهُمْ شَرَّ مِمَّا نَخَافُ وَنَحْذَرُ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Lafadz:‎
“Allôhumma sholli ‘alā nabiyyit Thōhir hujjatullôh wa rohmatan lil ‘ālamīn wa nūrul basyīrul mubassyiri li ahli baytihi bimā qōlahul-‘adzhīm (Innamā yurīdullôhu liyudz hiba ‘ankumur rijsa ahlal baiti wa yuthoh-hirokum tathhīrō) (Qul lā ‘as alukum ‘alayhi ajron illal mawaddata fil qurbā) Allôhumma aslih bihal-īmāna wa ahlil bayti wal ummah wal muhibbīna lahum warrō’iyyata war rō’iyyata wa yu-allifu baina qulūbihim wadfa’ syarro ba’dhihim ‘an ba’dhin wa an takfiyanā bihā wa ‘iyyāhum syarro mimmā nakhōfu wa nakhdzaru wa ‘alā ālihī wa shohbihī wa sallam taslīman katsīron‎.

Terjemahannya‎:
Semoga Allah melimpahkan shalawat kepada Nabi yang Suci sebagai hujjahnya Allah dan rahmat bagi seluruh alam semesta serta cahaya yang bersinar menerangi Ahlul baitnya seperti yang difirmankan Allah SWT (dalam al-Qur’an) “Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”.(QS Al-Ahzab:33) “Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu suatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang terhadap kerabat(ku).”(QS As-Syuura: 23). Semoga Allah memberi kedamaian kepada Imam, Ahlul bait serta Umat dan para pencintanya, dan pemimpin serta rakyat, dan Semoga Allah akan melembutkan dan menyatukan hati-hati mereka dan menjauhkan dari segala keburukan dan perselisihan serta sengketa di antara mereka, dan (semoga terlimpahkan shalawat) itu pula kepada seluruh keluarga dan sahabatnya serta limpahkan kesejahteraan yang banyak kepadanya.‎

Keterangan
Shalawat ini dari Maulana As-Sayyid Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, Pekalongan. Untuk disebarluaskan kepada umat muslimin agar Semoga Allah melimpahkan:

1. Semakin menambahkan kecintaannya kepada Rasulullah SAW serta kepada ahlul bait-nya.

2. Menimbulkan kecintaan Rasulullah SAW dan para ahlul baitnya serta awliya-Nya kepada si pembaca

3. Menjalin hubungan khusus dengan baginda Nabi SAW.

4. Terhidar dan diselamatkan dari segala malapetaka, bahaya dan bencana, perpecahan, perang serta pertikaian-perselisihan diantara sesama, golongan, kelompok maupun negara.

5. Dibaca sebanyak tiga kali setiap sehabis shalat Subuh dan Maghrib.

Semoga bermanfaat dan menambah kecintaan kepada Nabi Muhammad ﷺ Aamiin.
Ubaidillah Arsyad

Ijazah Dzikir Dari Malaikat Jibril AS

Ijazah Doa Dzikir Dari Malaikat Jibril AS

Telah terdapat suatu riwayat mengenai adanya satu zikir Tasbih yang mustajab untuk siapa yang ingin melihat tempatnya disurga dalam mimpinya, jika dia adalah memang salah satu dari ahlinya. Dia adalah Zikir Tasbihnya Malaikat Jibril A.S. Yang meriwayatkannya adalah As-Sayyid Al-Ajal Ali bin Thawus R.a, dan beliau mendapatkannya dari Abi Zahariah R.a.

Dia menceritakan tentang apa yang dialaminya. Dia berkata ,

” Pada suatu malam kami pernah melaksanakan sholat isya’ di masjid Baitul Maqdis, setelah itu kami duduk-duduk dengan bersandar kesebuah tiang dimasjid itu. Kemudian khadim pengurus masjid itu mulai menutup pintu-pintu dan jendela masjid dan menguncinya. Kami dibiarkannya saja, tidak diusirnya sebagaimana kebiasaan yang dilakukannya saat mengunci masjid. Maka masjid harus dikosongkan terlebih dahulu agar tidak ada yang terkurung disitu.
Akhirnya kami pun tertidur disitu. Dan kami terbangun oleh suatu suara asing. Yang akhirnya kami ketahui berasal dari suara sayap-sayapnya para malaikat yang telah memenuhi masjid itu. Diantara mereka ada yang sangat dekat dengan kami.

Dilihatnya bahwa kami jadi terbangun. Maka dia berkata kepada kami,” Apakah engkau manusia?” kami jawab ,” Betul.” Kemudian kami beritahu alasan-alasan kenapa kami sampai berada dan tertidur disitu. Malaikat itu berkata lagi, “ Untukmu hal itu tidaklah menjadi suatu kesalahan bagimu.”

Kemudian kami mendengar malaikat yang berada disebelah kanan kami mengucapkan tasbih (seperti dibawah). Setelah itu yang disebelah kiri kami juga mengucapkan ucapan yang sama. Maka kami memberanikan diri dan bertanya kepada malaikat yang berada didekat kami itu.

” Demi Yang memberi kalian kekuatan beribadah, siapakah yang mengucapkan tasbih yang berada disebelah kanan kami ?”

Malaikat itu berkata,” Dia adalah Jibril.”

Kemudian kami bertanya lagi siapa pula yang berada disebelah kiri kami.

Dijawabnya,” Dia adalah Mikail.”

Maka kami bertanya lagi padanya,
” Demi yang memberi kalian kekuatan beribadah, apakah yang akan diperoleh bagi seseorang yang mengucapkan seperti yang kalian ucapkan itu ?”

Maka malaikat itu menjawab ,” Barangsiapa mengucapkan seperti apa yang telah kami ucapkan itu setiap hari satu kali dan itu dilakukannya selama satu tahun, maka dia tidak akan mati sehingga dia melihat terlebih dahulu tempat yang telah disediakan untuknya di surga.”

Ini Tasbih yang dimaksud:
ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮ ﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ
ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﺪﺍﺋﻢ ﺍﻟﻘﺎﺋﻢ
ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻮﺍﺣﺪ ﺍﻻﺣﺪ
ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻔﺮﺩ ﺍﻟﺼﻤﺪ
ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﺤﻲ ﺍﻟﻘﻴﻮﻡ
ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﺤﻲ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﻤﻮﺕ
ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺤﻤﺪﻩ
ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﺍﻟﻘﺪﻭﺱ
ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺭﺏ ﺍﻟﻤﻼ ﺋﻜﺔ ﻭﺍﻟﺮﻭﺡ
ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻌﻠﻲ ﺍﻻﻋﻠﻰ
ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ

Bismilllahirrohmanirrohim
Subhaanad-daa-imil Qoo-im,
Subhaanal waahidil ahad,
Subhaanal fardhish-shomad,
Subhaanal Hayyil Qoyyuum,
Subhaanal Hayyil ladzii laa yamuutu,
Subhaanalloohi wa bihamdihi,
Subhaanal Malikil Quddus,
Subhaana Robbil Malaa-ikati war-ruuh,
Subhaanal ‘Aliyyil a’laa,
Subhaanahu wa ta’alaa.

Artinya:
Maha Suci Engkau Yang Maha Melanggengkan/Mengabadikan yang Berdiri Sendiri,
Maha Suci Engkau Yang Maha Esa,
Maha Suci Engkau Yang Tunggal yang menjadi tempat memohon,
Maha Suci Engkau Yang Hidup dan Berdiri Sendiri,
Maha Suci Engkau Yang Hidup dan Tidak akan Pernah Mati,
Maha Suci Engkau Ya Allah dan Segala Puji Bagi-Mu,
Maha Suci Engkau Yang Merajai dan Yang Maha Suci,
Maha Suci Engkau yang menjadi Tuhannya para Malikat dan Ruh,
Maha Suci Sang Maha Tinggi yang Luhur,
Maha Suci Dia Yang Maha Luhur dan Agung.

Syaikh Abi Zahariah melanjutkan ceritanya,

” Ketika pagi harinya timbullah satu pikiran dibenak kami, mungkin saja umur kami yang tertinggal sudah tidak mencukupi masa satu tahun. Mengingat hal itu maka kami ambil satu keputusan untuk tetap saja duduk disitu dan membacanya sebanyak 360 x yaitu sebanyak bilangan hari-hari dalam setahun. Setelah dia dapat kami selesaikan, malam berikutnya diperlihatkan Alloh Ta’Ala kepada kami tempat kami disurga.

Benarlah apa yang telah dikatakan oleh malaikat tersebut.

Begitu pula Syaikh Al-Juaini R.A, beliau mengatakan,
” Pada saat kami pergi untuk menunaikan ibadah Haji, kami bertemu dengan Ar-Robii dan kami ceritakan tentang riwayat itu padanya. Kemudian pada musim haji tahun berikutnya kami berjumpa lagi. Dan dia berkata pada kami,” Saya sangat berterima kasih kepadamu atas riwayat yang telah engkau ceritakan kepada saya, dan semoga Alloh membalasnya untukmu dengan segala kebaikan. Saya telah mengucapkan apa yang engkau suruhkan kepada saya itu dan telah saya lihat tempat untuk saya disurga.”

Dan banyak lagi dari para As-Sholihin yang mendengar riwayat tersebut, mereka telah mencoba dan mendapatkan hasilnya seperti yang dikatakan Syaikh Abi Zaharia R.A.

Silahkan di amalkan dan semoga bermanfaat.

ZAWIYYAH SHUFIYYAH

SHOLAWAT DI HARI JUM'AT SELEPAS SHOLAT ASHAR

SHOLAWAT DI HARI JUM'AT SELEPAS SHOLAT ASHAR

“Barang siapa melaksanakan sholat ashar pada hari jum’at. Kemudian dia bersholawat (kepadaku) sebelum berdiri dari tempat duduknya (sebelum berpindah tempat duduk) dengan sholawat ini :

اللهم صل على سيدنا محمد عبدك ورسولك النبي الأمي وعلى آله وصحبه وسلم تسليما

ALLOHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN 'ABDIKA WA ROSUULIKAN NABIYYIL UMMIYYI WA ‘ALAA AALIHII WA SOHBIHI WA SALLIM TASLIIMAA 80x.

Maka Alloh akan mengampuni dosa-dosa orang itu selama 80 tahun.. Dan, dicatat bagi orang itu, pahala ibadah selama 80 tahun.”

Demikian sabda Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Al Baihaqi.

Hadits ini tertulis di dalam kitab Irsyadul ‘Ibad.

ZAWIYYAH SHUFIYYAH


Wednesday, January 2, 2019

Doa Melihat Orang Lain Melakukan Transaksi Jual Beli di Mesjid

Doa Melihat Orang Lain Melakukan Transaksi Jual Beli di Mesjid

Masjid didirikan sebagai tempat ibadah. Karenanya hal-hal lain yang tidak terkait dengan ibadah bisa dilakukan di tempat lain yang memang diperuntukkan untuk itu. Tidak heran kalau Rasulullah SAW mendoakan mereka yang menyalahgunakan masjid untuk kepentingan pribadinya.
.
Berikut ini doa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW kalau kita melihat orang melakukan transaksi jual-beli di dalam masjid.
.
لَا أَرْبَحَ اللَّهُ تِجَارَتَك
.
Lâ arbahallâhu tijârataka
.
Artinya, “Semoga Allah tidak menguntungkan usahamu.”
.
Doa ini dikutip dari hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi seperti disebutkan Imam An-Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar. Wallahu a’lam. (Alhafiz K)
.
@nuonline_id


Doa Para Relawan Kemanusiaan Dilokasi Bencana

Doa Para Relawan Dilokasi Bencana

Semua orang tentu tak menginginkan musibah datang. Tapi siapa yang bisa mengelak ketika ia benar-benar sudah datang, entah berupa bencana alam, penyakit, kecelakaan, atau lainnya? Islam mengajarkan, bagi yang terkena musibah untuk sabar, ikhtiar maksimal, hingga introspeksi diri. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang menyaksikan musibah itu datang? Apa yang harus dilakukan?
.
Rasulullah bersabda, siapa pun yang melihat orang yang terkena bala, hendaknya mengucapkan:
.
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي عَافَانِي مِمَّا ابْتِلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً لَمْ يُصِبْهُ ذَلِكَ البَلَاءُ
.
Alhamdulillâhilladzi ‘âfânii mimmâ ibtalâka bihi wa faddhalanî ‘alâ katsîrin mimman khalaqa tafdhîlân lam yushibhu dzâlikal balâ’
.
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari apa yang menimpamu dan memberikan keutamaan kepadaku atas kebanyakan makhluk, (jika karunia itu juga diterima) niscaya bala tidak menimpa." (HR At-Tirmidzi)
.
Imam Nawawi dalam al-Adkâr mengatakan, para ulama menyarankan, doa ini dibaca secara pelan-pelan (sirr) agar tak menyinggung perasaan orang yang terkena musibah. Kecuali bila yang terkena musibah adalah ahli maksiat, maka boleh agak keras dengan syarat tak menimbulkan mudarat. Jika dinilai malah merugikan, maka membacanya secara pelan-pelan adalah pilihan terbaik sebagai tata krama.
.
Doa juga bisa dan penting dibaca oleh para relawan korban bencana alam, tenaga medis penyakit-penyakit parah, penolong korban kecelakaan, atau sejenisnya. Wallahu a’lam. (Mahbib)
.
@nuonline_id

Doa Sulit Meninggalkan Maksiat

Sebagai manusia, sebagai ciptaan Allah SWT, kita diberi anugerah sekaligus amanat oleh-Nya dalam menjalani bahtera kehidupan ini. Allah SWT menjadikan manusia sebagai mahluk yang istimewa dengan diberikan ikhtiar, yaitu bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk.

Malaikat sudah tentu taat kepada-Nya. Manusia jika taat bisa lebih mulia dari malaikat. Tetapi jika sebaliknya, kita bisa lebih bobrok dan hina dari hewan. Naudzubillah.

Makanya kita dituntut untuk selalu bersyukur atas ketaatan yang Allah berikan pada kita, hakikatnya ketaatan itu adalah nikmat yang besar, berupa shalat, bangun malam, berpuasa, bermunajat kepada-Nya, semua itu dengan izin-Nya. Begitu juga ketika kita terjerumus dalam kemaksiatan, hendaknya tidak berputus asa dari rahmat-Nya.

Setiap orang pasti memiliki riwayat hitam dalam hidupnya berupa kemaksiatan kepada Allah SWT. Adakalanya kita sulit sekali meninggalkan kemaksiatan tersebut. Sebagaimana dikatakan dalam kitab Mawa’izh Al-Usfuriyyah, surga itu dekat dengan hal-hal yang dibenci dan neraka itu dekat dengan hal-hal yang disukai. Artinya, untuk melaksakan kebaikan yang berakibat ganjaran dari Allah SWT itu menjalaninya lebih sulit dari pada bermaksiat yang memang kelihatannya nikmat, namun hanya sesaat.

Syekh Mutawalli As-Sya’rawi berkata, “Kamu melakukan sesuatu yang haram? Kamu tahu itu haram tapi tidak bisa meninggalkannya?
Bacalah doa ini:” أللهمَّ احْرمْنِي لَذَّةَ مَعْصِيَتِكَ، وَارْزُقْنِي لَذَّةَ طَاعَتِكَ
Allâhumma ahrimnî ladzdzata ma‘shiyatika, warzuqnî ladzdzata thâ‘atika.

Artinya, “Ya Allah, luputkan aku dari kelezatan maksiat kepada-Mu, dan berikanlah aku kelezatan untuk taat kepada-Mu.”
Demikian doa supaya mudah meninggalkan maksiat, dan selalu berharap bahwa ampunan Allah SWT sangatlah besar bagi hamba-Nya. Semoga bermanfaat. Wallahu a‘lam. (Amien Nurhakim)

@nuonline_id

Doa Menghilangkan Was Was Saat Shalat

Doa Menghilangkan Was Was Saat Shalat

Waswas merupakan sebuah penyakit yang bersumber dari setan. Waswas seringkali terjadi dalam ibadah, khususnya dalam shalat. Orang yang terkena penyakit waswas seringkali mengulang-ulang pembacaan niat shalat di dalam hatinya, mengulang-ulang gerakan takbiratul ihram, dan mengulang-ulang bacaan dalam shalat.
.
Agar terhindar dari penyakit waswas, Syekh Sulaiman al-Bujairami dalam kitab al-Bujairami ‘ala al-Khathib (Beirut: Dar al-Fikr, 1995), juz II, hal. 19 dan Imam Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihayah al-Zain (Beirut: Dar al-Fikr, tt), hal. 57 meriwayatkan sebuah doa untuk menghilangkan waswas dalam shalat, yakni:
.
اللهم إنِّي أَعُوذُ بِك مِنْ شَيْطَانِ الْوَسْوَسَةِ خَنْزَبٍ .
Allâhumma innî a’ûdzu bika min syaithânil waswasati khanzab
.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari Khanzab, setan pembuat waswas.” (Dibaca tiga kali)
.
Bisa juga dengan melakukan apa yang diajarkan oleh Imam Abi Hasan as-Syadzili, sebagaimana diriwayatkan oleh Syekh Abu Bakar Syatho ad-Dimyathi dalam kitab I’anah al-Thalibîn (Beirut: Dar Ihya al-Kutub al-Islamiyyah, tt), juz I, hal. 155. Caranya ialah dengan meletakkan tangan kanan pada bagian dada kemudian membaca doa ini:
.
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْخَلَّاقِ الْفَعَّالِ .
Subhânal malikil quddûsil khallâqil fa‘‘âl
.
“Maha Suci Allah Yang Maha Suci, Maha Mencipta, dan Maha Berbuat.” (Dibaca tujuh kali)
..
Dilanjutkan membaca ayat Q.S. Fathir (35:16-17):
.
إنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ وَمَا ذَلِكَ عَلَى اللهِ بِعَزِيزٍ
.
Iy yasya’ yudzhibkum waya’ti bi khalqin jadîd, wa mâ dzâlika ‘alaLlâhi bi ‘azîz
.
“Jika Dia menghendaki, niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.” .
Masih dari kitab yang sama, di hal. 256, Syekh Abu Bakar Syathojuga meriwayatkan doa lain yang lebih ringkas, yakni cukup dengan membaca:
.
لآ إِلَهَ إِلَّا اللهَ
.
Lâ ilâha illaLlâh
.
“Tiada tuhan selain Allah” .
***
.
Follow @nuonline_id

Tuesday, January 1, 2019

Anak Durhaka Akan Terhina dan Menderita Dunia dan Akhirat

Kewajiban berbakti kepada orang tua itu melebihi kewajiban jihad fî sabîlillâh.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ أَقْبَلَ رَجُلٌ إِلَى نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَالْجِهَادِ أَبْتَغِي الْأَجْرَ مِنَ اللَّهِ قَالَ فَهَلْ مِنْ وَالِدَيْكَ أَحَدٌ حَيٌّ قَالَ نَعَمْ بَلْ كِلَاهُمَا قَالَ فَتَبْتَغِي الْأَجْرَ مِنَ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَارْجِعْ إِلَى وَالِدَيْكَ فَأَحْسِنْ صُحْبَتَهُمَا

Dari Abdullâh bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi Allâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata, ‘Aku berbai’at kepadamu untuk hijrah dan jihad, aku mencari pahala dari Allâh.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, ‘Apakah salah satu dari kedua orang tuamu masih hidup ?’ Dia menjawab, “Bahkan keduanya masih hidup.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya lagi, “Apakah kamu mencari pahala dari Allâh ?” Dia menjawab, “Ya”. Nabi bersabda, “Kalau begitu pulanglah kepada kedua orang tuamu, lalu temanilah keduanya dengan sebaik-baiknya”. [HR Muslim, no. 2549]

Termasuk Dosa Besar : Durhaka Kepada Orang Tua
Selain memerintahkan birrul wâlidain (berbakti kepada kedua orang tua), agama Islam juga melarang ‘uqûqul wâlidain (durhaka kepada kedua orang tua), bahkan memasukkannya ke dalam dosa-dosa besar yang mengiringi syirik. Banyak hadits-hadits yang berkaitan dengan hal ini, antara lain:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْكَبَائِرُ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ قَالَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ ثُمَّ عُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ الْيَمِينُ الْغَمُوسُ قُلْتُ وَمَا الْيَمِينُ الْغَمُوسُ قَالَ الَّذِي يَقْتَطِعُ مَالَ امْرِئٍ مُسْلِمٍ هُوَ فِيهَا كَاذِبٌ

Dari Abdullâh bin ‘Amr, ia berkata: Seorang Arab Badui datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasûlullâh, apakah dosa-dosa besar itu ?” Beliau menjawab, “Isyrak (menyekutukan sesuatu) dengan Allâh”, ia bertanya lagi, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Kemudian durhaka kepada dua orang tua,” ia bertanya lagi, “Kemudian apa ?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sumpah yang menjerumuskan”. Aku bertanya, “Apa sumpah yang menjerumuskan itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sumpah dusta yang menjadikan dia mengambil harta seorang muslim”. [HR al-Bukhâri, no. 6255]


Azab bagi Anak Durhaka kepada Orang tua
Bagi orang-orang yang durhaka kepada orang tua, mereka tidak cuma merasakan azab di akhirat, tapi juga balasan didunia. Selagi mereka masih di dunia, hidupnya akan ditimpa kesengsaraan tiada akhir. Bahkan saat sakaratul maut pun juga sulit, mayitnya terhina.

Adapun azab-azab yang diterima oleh anak durhaka, antara lain adalah:

Shalatnya tidak diterima di sisi Allah SWT
Sia-sia saja shalatnya orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya. Walaupun sekhusyuk apapun, tetap saja Allah SWT menolaknya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist: “Allah tidak akan menerima shalat orang dibenci kedua orang tuannya yang tidak menganiaya kepadannya”. (H.R.  Abu al-Hasan bin Makruf)

Diharamkan masuk surga
Mereka juga diharamkan mencium aroma surga ataupun masuk kedalamnya. Sebagaimana hadist yang berbunyi: “Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan seorang dayyuts (merelakan kejahatan berlaku dalam keluargannya, merelakan istri dan anak perempuan selingkuh)”. (H.R. Nasa’i dan Ahmad).

Dibenci oleh Allah SWT
Jika kamu ingin dicintai oleh Allah SWT, maka cintailah kedua orang tuamu. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist:“Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah pun tergantung pada murka kedua orang tua”. (H.R. al-Hakim).

Ditimpa azab di dunia
Orang yang durhaka kepada bapak ibunya tidak hanya memperoleh dosa. Mereka juga akan diazab oleh Allah SWT selagi mereka hidup di dunia. Al-hakim dan al-Ashbahani, dari abu bakrah r.a. dari Nabi Saw, beliau bersauba, “Setiap dosa akan diakhirkan oleh Allah sekehendak-Nya sampai hari kiamat, kecuali dosa mendurhakai kedua orang tua. sesungguhnya Allah akan menyegerakan (balasan) kepada pelakunnya didalam hidupnya sebelum mati”.

Anak durhaka sama dengan kafir
Mendurhakai orang tua termasuk dosa besar, dan orang-orang yang berbuat demikian digolongkan dalam sifat kafir. Sebagaimana Hadist Riwayat Muslim yang berbunyi: “Jangan membenci kedua orang tuamu. Barang siapa mengabaikan kedua orang tua, maka dia kafir”.

Dosa-dosanya tidak diampuni
Dari Aisyah r.a. ia berkata, Rasulullah Saw. Bersabda, “dikatakan kepada orang yang durhaka kepada kedua orang tua, “berbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku tidak akan mengampuni. “Dan dikatakan kepada orang yang berbakti kepada orang tua, perbuatlah sekehendakmu, sesungguhnya Aku mengampunimu.” (H.R. Abu Nu’aim).

Segala amal perbuatannya dihapuskan
Meskipun kamu berbuat baik terhadap semua umat manusia di dunia, tapi kalau kamu durhaka pada orang tuamu, sungguh kebaikanmu itu sia-sia saja di sisi Allah SWT. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oelh Thabrani: “ada tiga hal yang menyebabkan terhapusnya seluruh amal, yaitu syirik kepada Allah, durhaka kepada orang tua, seorang alim yang dipermainkan oleh orang dungu dan jahil”.

Itulah beberapa azab yang kelak ditimpakan kepada anak yang durhaka kepada orang tuanya. Dosa dan siksaanya begitu pedih baik di dunia ataupun di akhirat. Semoga kita bisa menjadi sosok yang berbakti kepada orang tua dengan tetap menjalankan Rukun Islam, Dasar Hukum Islam, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman. Bila mereka masih hidup, marilah kita menyayangi dan memuliakan mereka. Dan kalaupun mereka telah tiada, jangan pernah lupa untuk mendoakan agar mereka memperoleh kebahagiaan di sisi Allah SWT. Amin ya Rabbal Alamin dan begitulah pembahasan mengenai Anak Durhaka Dalam Islam.


Di Antara Bentuk-Bentuk ‘Uqûqul Wâlidain
‘Uqûqul wâlidain adalah lawan dari birrul wâlidain (berbakti kepada kedua orang tua). Durhaka kepada kedua orang tua, artinya ialah tidak menaatinya, memutuskan hubungan dengan keduanya, dan tidak berbuat baik kepada keduanya. (Lihat Lisânul ‘Arab, karya Ibnul- Manzhur).

Perbuatan durhaka kepada orang tua itu sangat banyak, antara lain sebagai berikut :

1. Mengucapkan perkataan yang menunjukkan tidak suka, seperti “ah” atau semacamnya, dan demikian juga membentak dan bersuara keras kepada orang tua.

Allâh Azza wa Jalla berfirman :

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah kepada selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. [al-Isrâ`/17:23]

Jika ada kata yang lebih ringan dari “ah” yang menyakitkan orang tua, tentu sudah dilarang juga. Ketika mengucapkan “ah” kepada orang tua sudah dilarang, apalagi mengucapkan kata-kata yang lebih kasar dari itu atau memperlakukan mereka dengan buruk, maka itu lebih terlarang.

2. Mengucapkan perkataan atau melakukan perbuatan yang menyebabkan orang tua bersedih hati, apalagi sampai menangis.

3. Bermuka masam dan cemberut kepada orang tua.
Sebagian orang didapati sebagai orang yang pandai bergaul, suka tersenyum, dan berwajah ceria bersama kawan-kawannya. Namun ketika masuk ke dalam rumahnya, bertemu dengan orang tuanya, dia berbalik menjadi orang yang kaku dan keras, berwajah masam dan berbicara kasar. Alangkah celakanya orang yang seperti ini. Padahal seharusnya orang yang dekat itu lebih berhak terhadap kebaikannya.

4. Mencela orang tua, baik secara langsung maupun tidak langsung.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مِنَ الْكَبَائِرِ شَتْمُ الرَّجُلِ وَالِدَيْهِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ يَشْتِمُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ ؟ قَالَ : نَعَمْ يَسُبُّ أَبَا الرَّجُلِ فَيَسُبُّ أَبَاهُ وَيَسُبُّ أُمَّهُ فَيَسُبُّ أُمَّهُ

Dari Abdullâh bin ‘Amr bin al-‘Ash, bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Termasuk dosa besar, (yaitu) seseorang mencela dua orang tuanya,” mereka bertanya, “Wahai Rasûlullâh, adakah orang yang mencela dua orang tuanya ?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya, seseorang mencela bapak orang lain, lalu orang lain itu mencela bapaknya. Seseorang mencela ibu orang lain, lalu orang lain itu mencela ibunya.” [HR al-Bukhâri, no. 5 628; Muslim, no. 90. Lafazh hadits ini milik Imam Muslim]

5. Memandang sinis kepada orang tua.
Yaitu memandangnya dengan sikap merendahkan, menghinakan, atau kebencian.

6. Malu menyebut mereka sebagai orang tuanya.
Sebagian anak diberi kemudahan oleh Allâh Azza wa Jalla dalam masalah duniawi, sehingga ia menjadi orang terpandang di hadapan masyarakat. Namun sebagian mereka kemudian merasa malu mengakui keadaan orang tuanya yang terbelakang di dalam tingkat sosial atau ekonominya.

7. Memerintah orang tua.
Seperti memerintah ibu untuk menyapu rumah, mencuci baju, menyiapkan makanan. Tindakan ini tidak layak, apalagi jika ibu dalam keadaan lemah, sakit, atau sudah tua. Namun jika sang ibu melakukan dengan sukarela dan senang hati, dalam keadaan sehat dan kuat, maka tidak mengapa.

8. Memberatkan orang tua dengan banyak permintaan.
Sebagian orang banyak menuntut orang tuanya dengan berbagai permintaan, padahal orang tuanya dalam keadaan tidak mampu. Ada anak yang meminta dibelikan baju-baju model baru, handphone baru, sepeda motor, atau lainnya. Bahkan ada seseorang sudah menikah, kemudian meminta orang tuanya untuk dibelikan mobil, atau dibuatkan rumah, atau meminta uang yang banyak, dan semacamnya.

9. Lebih mementingkan isteri daripada orang tua.
Sebagian orang lebih mentaati isterinya daripada mentaati kedua orang tuanya. Sebagian orang berlebihan dalam menampakkan kecintaan kepada isterinya di hadapan orang tua, tetapi pada waktu yang sama ia bersikap kasar kepada orang tuanya.

10. Meninggalkan orang tua ketika masa tua atau saat membutuhkan anaknya.
Sebagian anak ketika menginjak dewasa memiliki pekerjaan yang mengharuskannya untuk meninggalkan orang tuanya, lalu ia sibuk dengan urusannya sendiri. Sehingga sama sekali tidak melakukan kebaikan untuk orang tuanya, baik dengan doa, bantuan uang, tenaga, maupun lainnya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AMALAN PELUNAS HUTANG

 AMALAN PELUNAS HUTANG... (Amalan Ijazah Al-Habib Ali bin Husein Al-Attas atau lebih dikenal dengan Habib Ali Bungur) Dalam kitab Al Qirthos...