Doa Para Relawan Dilokasi Bencana
Semua orang tentu tak menginginkan musibah datang. Tapi siapa yang bisa mengelak ketika ia benar-benar sudah datang, entah berupa bencana alam, penyakit, kecelakaan, atau lainnya? Islam mengajarkan, bagi yang terkena musibah untuk sabar, ikhtiar maksimal, hingga introspeksi diri. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang menyaksikan musibah itu datang? Apa yang harus dilakukan?
.
Rasulullah bersabda, siapa pun yang melihat orang yang terkena bala, hendaknya mengucapkan:
.
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي عَافَانِي مِمَّا ابْتِلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً لَمْ يُصِبْهُ ذَلِكَ البَلَاءُ
.
Alhamdulillâhilladzi ‘âfânii mimmâ ibtalâka bihi wa faddhalanî ‘alâ katsîrin mimman khalaqa tafdhîlân lam yushibhu dzâlikal balâ’
.
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari apa yang menimpamu dan memberikan keutamaan kepadaku atas kebanyakan makhluk, (jika karunia itu juga diterima) niscaya bala tidak menimpa." (HR At-Tirmidzi)
.
Imam Nawawi dalam al-Adkâr mengatakan, para ulama menyarankan, doa ini dibaca secara pelan-pelan (sirr) agar tak menyinggung perasaan orang yang terkena musibah. Kecuali bila yang terkena musibah adalah ahli maksiat, maka boleh agak keras dengan syarat tak menimbulkan mudarat. Jika dinilai malah merugikan, maka membacanya secara pelan-pelan adalah pilihan terbaik sebagai tata krama.
.
Doa juga bisa dan penting dibaca oleh para relawan korban bencana alam, tenaga medis penyakit-penyakit parah, penolong korban kecelakaan, atau sejenisnya. Wallahu a’lam. (Mahbib)
.
@nuonline_id
Semua orang tentu tak menginginkan musibah datang. Tapi siapa yang bisa mengelak ketika ia benar-benar sudah datang, entah berupa bencana alam, penyakit, kecelakaan, atau lainnya? Islam mengajarkan, bagi yang terkena musibah untuk sabar, ikhtiar maksimal, hingga introspeksi diri. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang menyaksikan musibah itu datang? Apa yang harus dilakukan?
.
Rasulullah bersabda, siapa pun yang melihat orang yang terkena bala, hendaknya mengucapkan:
.
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي عَافَانِي مِمَّا ابْتِلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً لَمْ يُصِبْهُ ذَلِكَ البَلَاءُ
.
Alhamdulillâhilladzi ‘âfânii mimmâ ibtalâka bihi wa faddhalanî ‘alâ katsîrin mimman khalaqa tafdhîlân lam yushibhu dzâlikal balâ’
.
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari apa yang menimpamu dan memberikan keutamaan kepadaku atas kebanyakan makhluk, (jika karunia itu juga diterima) niscaya bala tidak menimpa." (HR At-Tirmidzi)
.
Imam Nawawi dalam al-Adkâr mengatakan, para ulama menyarankan, doa ini dibaca secara pelan-pelan (sirr) agar tak menyinggung perasaan orang yang terkena musibah. Kecuali bila yang terkena musibah adalah ahli maksiat, maka boleh agak keras dengan syarat tak menimbulkan mudarat. Jika dinilai malah merugikan, maka membacanya secara pelan-pelan adalah pilihan terbaik sebagai tata krama.
.
Doa juga bisa dan penting dibaca oleh para relawan korban bencana alam, tenaga medis penyakit-penyakit parah, penolong korban kecelakaan, atau sejenisnya. Wallahu a’lam. (Mahbib)
.
@nuonline_id
No comments:
Post a Comment