Fenomena dijaman ini, banyak muslim sibuk untuk membenci kepada zuriyat Nabi Muhammad SAW, bahkan ada yang gencar melemparkan caci maki di medsos, terang terangan mengatakan tidak suka atau hal buruk lainnya.
Muslim dilarang membenci keturunan Rasulullah SAW, kita diwajibkan mencintai mereka dan hormat kepada mereka. Jika mereka salah, jangan dicaci maki atau dibenci, nasehatin mereka secara baik baik dengan lembut..
Jangan sampai disaat hisab nanti di akhirat, kita akan ditanya oleh Rasulullah SAW karena kita pernah membenci dan berkata jelek kepada cucu cicitnya. Sungguh, malapetaka besar jika kanjeng Nabi tidak mau menegur kita esok di akhirat akibat memusuhi cucu cicit beliau.
HORMATILAH CUCU BAGINDA RASULILLAH SAW !
.
Al-Habib Abu Bakar Bin Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadramy RA bercerita :
- وقد روي أنـّه اي الشيخ محيي الدين ابن العربي اُتي إليه ببعض الأشراف ليعلمه العلم فأجلسه على شيء مرتفع وجلس الشيخ تحته وجعل يبكي ويقول له : قال جدّك رسول اللّه صلى الله عليه وآله كذا
- وقد كان الشيخ العارف بالله تعالى أبو يزيد البسطامي رضي الله تعالى عنه سقّاء في بيت الإمام جعفر الصادق بن محمّد الباقر رضي الله عنهم
- وكان الإمام معروف الكرخي بوّاباً على دار الإمام علي بن موسى الرضا عليهما السلام
Sungguh telah diriwayatkan bahwa As Syeikh Muhyiddin Ibnul Aroby RA suatu saat didatangi seseorang yg membawa seorang Habib untuk diajar ilmu, oleh Beliau RA sang Habib didudukkan ditempat yg tinggi sementara Beliau RA duduk dibawahnya, sambil menangis Beliau memulai (meriwayatkan hadits) dg berkata : Kakekmu Baginda Rasulillah SAW bersabda begini.
Tidak hanya Beliau RA, As Syeikh Al-Arif Billah Abu Yazid Al-Busthomy RA menjadi tukang air dirumah Al Imam Jakfar As-Shadiq Bin Muhammad Al-Baqir RA.
Sementara Al Imam Ma'ruf Al-Kharqi RA menjadi penjaga pintu dirumah A Sayyidina Ali Bin Musa Ar-Ridho RA. [Al Habib Abu Bakar Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadramy RA, Rosyfatus Shodi Min Bahri Fadloili Banin Nabi Al-Hadi, hal. 165, Tahqiq Sayyid Ali Asyur Cet. DKI].
Coba perhatikan, betapa tawadu'nya seorang Al Imam besar seperti Al-Imam Ibnul Araby RA kepada muridnya hanya karena Ia seorang Habib, cucu Baginda Rasulillah SAW hingga rela mengajar Hadits dg duduk dibawah sementara Sang Habib Beliau RA dudukkan ditempat yg lebih tinggi.
Dan betapa agungnya akhlak Al-Imam Al-Busthomy RA hingga merelakan dirinya menjadi tukang air dirumah cucu Baginda Rasulillah SAW, As Sayyidina Ja'far As-Shadiq Bin Muhammad Al-Baqir Bin Ali Zainal Abidin Bin Husain Bin Fathimah Az-Zahra binti Rasulillah SAW.
Dan Betapa luhurnya juga akhlaq Al-Imam Ma'ruf Al-Kharqi RA yang rela menjadi penjaga pintu rumah Sayyidina Ali Ar-Ridho bin Musa Al-Kadzim bin Ja'far As-Shadiq RA.
Siapakah orang pesantren yg tidak kenal tiga Ulama agung diatas ?
Catatan
Kitab " Rosyfatus Shodi " mendapat kata sambutan dari As Sayyid Ahmad Zaini Dahlan Al Hasani RA, Guru dari As Sayyid Bakri Syatho RA, pengarang kitab "I'anatut Tholibin".
Tidak salah jika seorang ahli hikmah ada yg berkata :
حب آل بيت النبي صلى الله عليه وسلم لا يحتاج الى حديث صحيح بل الى قلب صحيح
Mencintai keluarga Baginda Rasulillah SAW tidak butuh Hadis Sahih tapi butuh hati yg sahih.
Mengapa begitu ? karena semua para habaib bagaimanapun keadaannya baik yg Istiqomah mengikuti jejak para pendahulunya atau yg tidak adalah anak cucu Baginda Rasulillah SAW yg wajib kita agungkan dan wajib kita cintai karena maqom Datuknya, Baginda Rasulillah SAW.
Maka tidak heran jika Al-Habib Abu Bakar Bin Syihabuddin RA dalam kitabnya membuat bab dg nama " Wujubi Ikromis Syarif Hattal Mukhthi' " yg berisi cerita sebagaimana berikut :
وجوب إكرام الشريف حتى المخطىء
عن علي بن محمد المغربي انه كان بالمدينة الشريفة فقال له الشيخ العابد أبو على الفاسي - وهما بالروضة النبوية - إني كنت أبغض أشراف المدينة بني حسين لما يظهرون من التعصب على أهل السنة ويتظاهرون به من البدع ، فرأيت - وأنا نائم بالمسجد النبوي تجاه القبر الشريف
وهو يقول : يا فلان - باسمي - ما لي أراك تبغض أولادي ؟
فقلت حاشا لله ما أكرههم ، وإنما كرهت منهم ما رأيت من تعصبهم على أهل السنة
فقال لي : مسئلة فقهية , أليس الولد العاق يلحق بالنسب ؟
قلت : بلى يا رسول الله
فقال : هذا ولدي عاق
قال : فلما انتبهت صرت لا ألفى من بني حسين أشراف المدينة أحدا إلا بالغت فى إكرامه
[Bab Wajibnya Menghormati Seorang Syarif (Habib) Walaupun Bersalah]
Diriwayatkan dari As Syaikh Ali Bin Muhammad Al-Maghrabi RA bahwa As Syeikh Abid Abu Ali Al-Fasi RA bercerita kepada Beliau RA disaat ada di Raudhah, Dulu, aku benci pada para Habaib Madinah, keturunan As Sayyidina Husain RA karena mereka menampakkan permusuhan pada golongan Ahlus Sunnah dan mereka terang-terangan melakukan BID'AH.
Disaat aku tidur di Mesjid Nabawi, diarah kuburan Beliau SAW aku bermimpi bertemu Baginda Rasulillah SAW dan Beliau SAW memanggilku,
Wahai Fulan, kenapa kau membenci anak-cucuku ?
Tidak mungkin hamba benci pada anak cucumu, yg hamba benci adalah perlawanan mereka terhadap Ahlus Sunnah (jawabku).
Beliau SAW berkata : ini, ada pertanyaan fiqih (yg harus kau jawab), Bukankah anak yang durhaka tetap bernasab (pada orang tuanya)?
Aku menjawab : Iya benar Ya Rasul...
Beliau SAW berkata lagi : Ini (Habib yg kau benci) adalah anakku yg durhaka.
As Syeikh Abid RA berkata : Setelah aku terbangun dari tidurku mulai saat itulah tidaklah aku bertemu dengan salah satu keturunan Bani Husain dari Para Habaib Madinah kecuali aku sangat memuliakannya.
[Al Habib Abu Bakar Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadramy RA, Rosyfatus Shodi Min Bahri Fadloili Banin Nabi Al-Hadi, hal. 263, Tahqiq Sayyid Ali Asyur Cet. DKI. Lihat Al-Muqrizy, Fadlu Alil Bait, hal. 111].
Dalam cerita di atas dengan tegas Baginda Rasulillah SAW menegur As Syeikh Abid RA yg khilaf karena telah membenci sebagian anak cucu-Nya dengan berkata :
Apakah anak yg durhaka terputus hubungan nasabnya dg orang tuanya ?
Maka makna dari cerita ini, ummat Islam wajib mengagungkan para Habaib tanpa tebang pilih karena seluruhnya adalah anak cucu Baginda Rasulillah SAW.
Jika salah satu dari mereka melakukan kesalahan maka kewajibannya adalah mengingatkan atau menasehatinya bukan membenci apalagi memusuhi.
Insya Allah cerita diatas bisa membuahkan cinta dalam hati pembaca kepada anak cucu Baginda Rasulillah SAW.
Jika tidak juga mengetuk pintu hati maka seorang penyair berkata :
إذا قسا القلب لم تنفعه موعظة
كالأرض إن سبخت لم ينفع المطر
Ketika hati sudah padat maka tidak ada mauidzah (nashihat) yg mempan.
Bagaikan tanah ketika gersang dan tidak subur maka hujan pun tak berguna apa apa.
Semoga Bermanfaat
والله أعلم
Muslim dilarang membenci keturunan Rasulullah SAW, kita diwajibkan mencintai mereka dan hormat kepada mereka. Jika mereka salah, jangan dicaci maki atau dibenci, nasehatin mereka secara baik baik dengan lembut..
Jangan sampai disaat hisab nanti di akhirat, kita akan ditanya oleh Rasulullah SAW karena kita pernah membenci dan berkata jelek kepada cucu cicitnya. Sungguh, malapetaka besar jika kanjeng Nabi tidak mau menegur kita esok di akhirat akibat memusuhi cucu cicit beliau.
HORMATILAH CUCU BAGINDA RASULILLAH SAW !
.
Al-Habib Abu Bakar Bin Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadramy RA bercerita :
- وقد روي أنـّه اي الشيخ محيي الدين ابن العربي اُتي إليه ببعض الأشراف ليعلمه العلم فأجلسه على شيء مرتفع وجلس الشيخ تحته وجعل يبكي ويقول له : قال جدّك رسول اللّه صلى الله عليه وآله كذا
- وقد كان الشيخ العارف بالله تعالى أبو يزيد البسطامي رضي الله تعالى عنه سقّاء في بيت الإمام جعفر الصادق بن محمّد الباقر رضي الله عنهم
- وكان الإمام معروف الكرخي بوّاباً على دار الإمام علي بن موسى الرضا عليهما السلام
Sungguh telah diriwayatkan bahwa As Syeikh Muhyiddin Ibnul Aroby RA suatu saat didatangi seseorang yg membawa seorang Habib untuk diajar ilmu, oleh Beliau RA sang Habib didudukkan ditempat yg tinggi sementara Beliau RA duduk dibawahnya, sambil menangis Beliau memulai (meriwayatkan hadits) dg berkata : Kakekmu Baginda Rasulillah SAW bersabda begini.
Tidak hanya Beliau RA, As Syeikh Al-Arif Billah Abu Yazid Al-Busthomy RA menjadi tukang air dirumah Al Imam Jakfar As-Shadiq Bin Muhammad Al-Baqir RA.
Sementara Al Imam Ma'ruf Al-Kharqi RA menjadi penjaga pintu dirumah A Sayyidina Ali Bin Musa Ar-Ridho RA. [Al Habib Abu Bakar Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadramy RA, Rosyfatus Shodi Min Bahri Fadloili Banin Nabi Al-Hadi, hal. 165, Tahqiq Sayyid Ali Asyur Cet. DKI].
Coba perhatikan, betapa tawadu'nya seorang Al Imam besar seperti Al-Imam Ibnul Araby RA kepada muridnya hanya karena Ia seorang Habib, cucu Baginda Rasulillah SAW hingga rela mengajar Hadits dg duduk dibawah sementara Sang Habib Beliau RA dudukkan ditempat yg lebih tinggi.
Dan betapa agungnya akhlak Al-Imam Al-Busthomy RA hingga merelakan dirinya menjadi tukang air dirumah cucu Baginda Rasulillah SAW, As Sayyidina Ja'far As-Shadiq Bin Muhammad Al-Baqir Bin Ali Zainal Abidin Bin Husain Bin Fathimah Az-Zahra binti Rasulillah SAW.
Dan Betapa luhurnya juga akhlaq Al-Imam Ma'ruf Al-Kharqi RA yang rela menjadi penjaga pintu rumah Sayyidina Ali Ar-Ridho bin Musa Al-Kadzim bin Ja'far As-Shadiq RA.
Siapakah orang pesantren yg tidak kenal tiga Ulama agung diatas ?
Catatan
Kitab " Rosyfatus Shodi " mendapat kata sambutan dari As Sayyid Ahmad Zaini Dahlan Al Hasani RA, Guru dari As Sayyid Bakri Syatho RA, pengarang kitab "I'anatut Tholibin".
Tidak salah jika seorang ahli hikmah ada yg berkata :
حب آل بيت النبي صلى الله عليه وسلم لا يحتاج الى حديث صحيح بل الى قلب صحيح
Mencintai keluarga Baginda Rasulillah SAW tidak butuh Hadis Sahih tapi butuh hati yg sahih.
Mengapa begitu ? karena semua para habaib bagaimanapun keadaannya baik yg Istiqomah mengikuti jejak para pendahulunya atau yg tidak adalah anak cucu Baginda Rasulillah SAW yg wajib kita agungkan dan wajib kita cintai karena maqom Datuknya, Baginda Rasulillah SAW.
Maka tidak heran jika Al-Habib Abu Bakar Bin Syihabuddin RA dalam kitabnya membuat bab dg nama " Wujubi Ikromis Syarif Hattal Mukhthi' " yg berisi cerita sebagaimana berikut :
وجوب إكرام الشريف حتى المخطىء
عن علي بن محمد المغربي انه كان بالمدينة الشريفة فقال له الشيخ العابد أبو على الفاسي - وهما بالروضة النبوية - إني كنت أبغض أشراف المدينة بني حسين لما يظهرون من التعصب على أهل السنة ويتظاهرون به من البدع ، فرأيت - وأنا نائم بالمسجد النبوي تجاه القبر الشريف
وهو يقول : يا فلان - باسمي - ما لي أراك تبغض أولادي ؟
فقلت حاشا لله ما أكرههم ، وإنما كرهت منهم ما رأيت من تعصبهم على أهل السنة
فقال لي : مسئلة فقهية , أليس الولد العاق يلحق بالنسب ؟
قلت : بلى يا رسول الله
فقال : هذا ولدي عاق
قال : فلما انتبهت صرت لا ألفى من بني حسين أشراف المدينة أحدا إلا بالغت فى إكرامه
[Bab Wajibnya Menghormati Seorang Syarif (Habib) Walaupun Bersalah]
Diriwayatkan dari As Syaikh Ali Bin Muhammad Al-Maghrabi RA bahwa As Syeikh Abid Abu Ali Al-Fasi RA bercerita kepada Beliau RA disaat ada di Raudhah, Dulu, aku benci pada para Habaib Madinah, keturunan As Sayyidina Husain RA karena mereka menampakkan permusuhan pada golongan Ahlus Sunnah dan mereka terang-terangan melakukan BID'AH.
Disaat aku tidur di Mesjid Nabawi, diarah kuburan Beliau SAW aku bermimpi bertemu Baginda Rasulillah SAW dan Beliau SAW memanggilku,
Wahai Fulan, kenapa kau membenci anak-cucuku ?
Tidak mungkin hamba benci pada anak cucumu, yg hamba benci adalah perlawanan mereka terhadap Ahlus Sunnah (jawabku).
Beliau SAW berkata : ini, ada pertanyaan fiqih (yg harus kau jawab), Bukankah anak yang durhaka tetap bernasab (pada orang tuanya)?
Aku menjawab : Iya benar Ya Rasul...
Beliau SAW berkata lagi : Ini (Habib yg kau benci) adalah anakku yg durhaka.
As Syeikh Abid RA berkata : Setelah aku terbangun dari tidurku mulai saat itulah tidaklah aku bertemu dengan salah satu keturunan Bani Husain dari Para Habaib Madinah kecuali aku sangat memuliakannya.
[Al Habib Abu Bakar Syihabuddin Al-Alawi Al-Hadramy RA, Rosyfatus Shodi Min Bahri Fadloili Banin Nabi Al-Hadi, hal. 263, Tahqiq Sayyid Ali Asyur Cet. DKI. Lihat Al-Muqrizy, Fadlu Alil Bait, hal. 111].
Dalam cerita di atas dengan tegas Baginda Rasulillah SAW menegur As Syeikh Abid RA yg khilaf karena telah membenci sebagian anak cucu-Nya dengan berkata :
Apakah anak yg durhaka terputus hubungan nasabnya dg orang tuanya ?
Maka makna dari cerita ini, ummat Islam wajib mengagungkan para Habaib tanpa tebang pilih karena seluruhnya adalah anak cucu Baginda Rasulillah SAW.
Jika salah satu dari mereka melakukan kesalahan maka kewajibannya adalah mengingatkan atau menasehatinya bukan membenci apalagi memusuhi.
Insya Allah cerita diatas bisa membuahkan cinta dalam hati pembaca kepada anak cucu Baginda Rasulillah SAW.
Jika tidak juga mengetuk pintu hati maka seorang penyair berkata :
إذا قسا القلب لم تنفعه موعظة
كالأرض إن سبخت لم ينفع المطر
Ketika hati sudah padat maka tidak ada mauidzah (nashihat) yg mempan.
Bagaikan tanah ketika gersang dan tidak subur maka hujan pun tak berguna apa apa.
Semoga Bermanfaat
والله أعلم