Sholawat Asyghil Yang Paling Populer Sejak Orde Baru Hingga Kini
Salah satu shalawat yang paling kerap dikumandangkan dan akrab ditelinga adalah sholawat Asyghil. Di mesjid, mushala, atau pengajian ditiap kampung kerap dibacakan shalawat ini. Bisa dikatakan dia ini salah satu shalawat paling populer di Indonesia.
Shalawat ini sempat naik daun diera Orde Baru, khususnya di Jakarta. Dipopulerkan oleh radio milik Yayasan Pesantren As-Syafi'iyyah yang diasuh ulama besar Betawi, almarhum KH Abdullah Syafi'i (wafat 1406 H). Shalawat ini pernah jadi intro lagu salah satu grup nasyid beken lawas. Ada yang menyebutnya 'Shalawat Dzalimin', 'Shalawat Salimin', atau 'Shalawat Asyghil'.
Disebutkan bahwa pertama kali yang membaca sholawat Asyghil ini adalah Imam Ja’far Assadiq (w. 138 H). Beliau biasa membaca sholawat ini saat malakukan doa qunut shalat Subuh. Beliau hidup di akhir masa Dinasti Umawiyyah dan awal era Abbasiyyah yang penuh intrik dan konflik politik.
Namun kemudian sholawat ini masyhur dengan sebutan Sholawat Habib Ahmad bin Umar Alhinduan Ba ‘Alawy (w.1122 H). Hal ini karena sholawat ini termasuk bacaan sholawat yang dihimpun dalam kitabnya Alkawakib Almudhi’ah fi Zikris Shalah ‘ala Khairil Bariyyah.
Selain untuk memohonkan sholawat dan salam atas Nabi Saw, keluarga dan sahabatnya, sholawat ini bertujuan meminta kepada Allah agar kita diselamatkan dari kejahatan orang-orang yang zalim. Berikut lafadz sholawat Asyghil;
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammad wa asyghilidz dzolimin bidz dzolimin wa akhrijna min bainihim salimin wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.
“Ya Allah, berikanlah sholawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang zalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah sholawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau.”
https://bayt-hidayah.blogspot.com/2018/09/sholawat-asyghil-habib-ahmad-bin-umar.html
Salah satu shalawat yang paling kerap dikumandangkan dan akrab ditelinga adalah sholawat Asyghil. Di mesjid, mushala, atau pengajian ditiap kampung kerap dibacakan shalawat ini. Bisa dikatakan dia ini salah satu shalawat paling populer di Indonesia.
Shalawat ini sempat naik daun diera Orde Baru, khususnya di Jakarta. Dipopulerkan oleh radio milik Yayasan Pesantren As-Syafi'iyyah yang diasuh ulama besar Betawi, almarhum KH Abdullah Syafi'i (wafat 1406 H). Shalawat ini pernah jadi intro lagu salah satu grup nasyid beken lawas. Ada yang menyebutnya 'Shalawat Dzalimin', 'Shalawat Salimin', atau 'Shalawat Asyghil'.
Disebutkan bahwa pertama kali yang membaca sholawat Asyghil ini adalah Imam Ja’far Assadiq (w. 138 H). Beliau biasa membaca sholawat ini saat malakukan doa qunut shalat Subuh. Beliau hidup di akhir masa Dinasti Umawiyyah dan awal era Abbasiyyah yang penuh intrik dan konflik politik.
Namun kemudian sholawat ini masyhur dengan sebutan Sholawat Habib Ahmad bin Umar Alhinduan Ba ‘Alawy (w.1122 H). Hal ini karena sholawat ini termasuk bacaan sholawat yang dihimpun dalam kitabnya Alkawakib Almudhi’ah fi Zikris Shalah ‘ala Khairil Bariyyah.
Selain untuk memohonkan sholawat dan salam atas Nabi Saw, keluarga dan sahabatnya, sholawat ini bertujuan meminta kepada Allah agar kita diselamatkan dari kejahatan orang-orang yang zalim. Berikut lafadz sholawat Asyghil;
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammad wa asyghilidz dzolimin bidz dzolimin wa akhrijna min bainihim salimin wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.
“Ya Allah, berikanlah sholawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang zalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah sholawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau.”
https://bayt-hidayah.blogspot.com/2018/09/sholawat-asyghil-habib-ahmad-bin-umar.html
No comments:
Post a Comment