Saturday, March 23, 2019

Ajarkan Anak Kalian Cara Men Talkin Saat Sakaratul Maut

Keluarga perlu diajarkan cara men talkinkan yang benar saat sakaratul maut. Para orang tua wajib mengajarkan ini agar jika tiba saat kematian maka anak atau anggota keluarga paham harus mengerjakan apa dan bagaimana talkin itu yang baik benar.

Tidak ada gunanya gelar profesor dan kedudukan setiggi apapun ketika anak atau keluarga tidak paham bagaimana men talkinkan saat kematian tiba. Godaan saat sakaratul maut sangat hebat, dia akan digoda akan ingatan atas hutangnya, harta bendanya, anak anaknya, sakit luar biasa, dll, sehingga ybs lupa bahwa kalimat terakhir yang harus diucapkan adalah Laa ilaaha illa Allah.

من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة
“Barangsiapa yang ucapan terakhirnya adalah “Laa ilaaha illa Allah” maka akan masuk surga”

------------

Doa agar dipermudahkan Sakaratul Maut

اللهم هون علينا سكرات الموت

"Allahumma hawwin 'alainaa sakaraatil maut".
"Ya Allah, permudahkan kepada kami Sakaratul Maut."

---

Jika ingin yang lebih panjang, seperti di bawah (Do'a Selamat) ;

اللهم انا نسألك سلامة في الدين و عافية في الجسد و زيادة في العلم و بركة في الرزق, وتوبة قبل الموت و رحمة عند الموت و مغفرة بعد الموت اللهم هون علينا سكرات الموت والنجاة من النار والعفو عند الحساب

"Allahumma innaa nas-aluka salaamatan fid-din, wa 'aafiatan fil-jasad, wa ziyaadatan fil-ilmi, wa barakatan fir-rizqi, wa taubatan qablal maut, wa rahmatan 'indal maut, wa maghfiratan ba'dal maut, Allahumma hawwin 'alainaa sakaraatil-maut, wan-najaata minan-naar, wal'afwa 'indal hisaab."

"Ya Allah, kami mohon keselamatan dalam agama, dan afiat pada badan kami, bertambah ilmu, berkat dalam rezeki, taubat sebelum mati, rahmat ketika mati (Sakaratul Maut), keampunan selepas mati, Ya Allah permudahkanlah kepada kami Sakaratul Maut, selamat dari api neraka dan keampunan ketika dihisab."

------

Dalam kitab Al-Lum’ah fi Khashaishi Yaumil Jum’ah, Imam Al-Suyuthi (w. 911 H) menyebutkan sebuah riwayat yang dijadikan dasar oleh beliau terkait hukum dan anjuran shalat tahwini sakaratul maut ini. Riwayat dimaksud bersumber dari Ibnu Abbas, dia bekata bahwa Nabi Saw bersabda;

مَنْ صَلَّى بَعْدَ اْلمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ فِيْ لَيْلَةِ اْلجُمُعَةِ يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهَا بِفَاتِحَةِ اْلكِتَابِ مَرَّةً وَاِذَا زُلْزِلَتْ خَمْسَ عَشَرَةَ مَرَّةً هَوَّنَ اللهُ عَلَيْهِ سَكَرَاتِ اْلمَوْتِ وَأَعَاذَهُ مِنْ عَذَابِ اْلقَبْرِ وَيَسَّرَ لَهُ اْلجَوَازَ عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ

“Barangsiapa shalat setelah Maghrib dua rakaat pada malam Jumat dengan membaca surah Alfatihah sekali dan surah idza zulzilat (surah Al-Zalzalah) sebanyak 15 kali dalam setiap rakaat, maka Allah akan meringankan sakaratul maut kepadanya, melindunginya dari siksa kubur dan dimudahkan untuk lewat di atas sirath nanti di hari kiamat.” (HR. Al-Ashbahani).

Melalui hadis ini, shalat tahwini sakaratul maut termasuk shalat sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Allah akan memberikan kemudahan menghadapi sakitnya sakaratul maut bagi orang yang melakukan shalat ini. Adapun tata cara shalat ini adalah sebagai berikut;

Pertama, dilaksanakan setelah Maghrib pada malam Jumat dengan niat sebagai berikut;

أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبلَ الْقِبْلَةِ لِلّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

“Saya shalat sunnah dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”

Kedua, jumlah rakaatnya sebanyak dua rakaat. Pada rakaat pertama dan kedua membaca surah Al-Fatihah dan surah Al-Zalzalah sebanyak 15 kali.








No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AMALAN PELUNAS HUTANG

 AMALAN PELUNAS HUTANG... (Amalan Ijazah Al-Habib Ali bin Husein Al-Attas atau lebih dikenal dengan Habib Ali Bungur) Dalam kitab Al Qirthos...