Sahabat Berambut Panjang Didahinya
Rambut bagian depan Abû Mahdzûrah sangat panjang. Jika beliau duduk dan menguraikan rambutnya, maka rambutnya tersebut menyentuh lantai. Teman-temannya memberikan saran agar ia mencukur bagian depan rambutnya itu. Tetapi beliau selalu menolak dan berkata:
"Rambutku ini pernah disentuh oleh Rasulullah SAW dengan tangannya. Oleh karena itu, sampai mati pun aku tidak akan mencukurnya."
Dan pada kenyataannya, sampai akhir hayatnya, beliau tidak mencukur rambutnya itu.
Saudaraku, lihatlah, demi mempertahankan keberkahan sentuhan Nabi Muhammad SAW, seorang sahabat tidak rela mencukur rambutnya. Beliau berbangga dengan keberkahan tersebut dan menjaganya dengan sepenuh hati.
(Lihat Muhammad bin 'Abdullâh Abû 'Abdillâh Al-Hâkim An-Naisâbûrî, Al-Mustadrak 'Alas Shahihain, Dârul kutubil 'ilmiyyah, Beirut, cet.1, 1990, juz. Ke-3, hal.589.)
Rambut bagian depan Abû Mahdzûrah sangat panjang. Jika beliau duduk dan menguraikan rambutnya, maka rambutnya tersebut menyentuh lantai. Teman-temannya memberikan saran agar ia mencukur bagian depan rambutnya itu. Tetapi beliau selalu menolak dan berkata:
"Rambutku ini pernah disentuh oleh Rasulullah SAW dengan tangannya. Oleh karena itu, sampai mati pun aku tidak akan mencukurnya."
Dan pada kenyataannya, sampai akhir hayatnya, beliau tidak mencukur rambutnya itu.
Saudaraku, lihatlah, demi mempertahankan keberkahan sentuhan Nabi Muhammad SAW, seorang sahabat tidak rela mencukur rambutnya. Beliau berbangga dengan keberkahan tersebut dan menjaganya dengan sepenuh hati.
(Lihat Muhammad bin 'Abdullâh Abû 'Abdillâh Al-Hâkim An-Naisâbûrî, Al-Mustadrak 'Alas Shahihain, Dârul kutubil 'ilmiyyah, Beirut, cet.1, 1990, juz. Ke-3, hal.589.)
No comments:
Post a Comment