Doa yang diperebutkan malikat untuk dicatat:
Sehabis rukuk membaca doa:
“Sami’ Allahu liman hamidah (Allah mendengar orang yang memuji-Nya).”
Seorang lelaki di belakang beliau melanjutkan mengucapkan:
“Rabbanalakal hamdu, hamdan katsiran thayyiban mubarakan fiih
(Ya Rabb kami, bagi-Mulah segala puji, pujian yang banyak, baik dan diberkahi).”
Selesai shalat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bertanya: “Siapakah yang berkata tadi?” Lelaki itu menjawab: “Saya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Sungguh aku melihat 30 lebih malaikat saling memperebutkan ucapan tadi, siapa di antara mereka yang pertama kali mencatatnya.” (Shahih Al-Bukhari no. 799)
Versi lengkap:
hamdan katsiron thoyiban mubarakan fiihii
mubarakan alaihi kama yuhbbu Robbuna wayardo
--------------------
Hadits, HR. At Tirmidzi :
Dari Rifa’ah bin Rafi’, dia berkata;
صَلَّيْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَطَسْتُ فَقُلْتُ الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ مُبَارَكًا عَلَيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى فَلَمَّا صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْصَرَفَ فَقَالَ مَنْ الْمُتَكَلِّمُ فِي الصَّلَاةِ فَلَمْ يَتَكَلَّمْ أَحَدٌ ثُمَّ قَالَهَا الثَّانِيَةَ مَنْ الْمُتَكَلِّمُ فِي الصَّلَاةِ فَلَمْ يَتَكَلَّمْ أَحَدٌ ثُمَّ قَالَهَا الثَّالِثَةَ مَنْ الْمُتَكَلِّمُ فِي الصَّلَاةِ فَقَالَ رِفَاعَةُ بْنُ رَافِعٍ ابْنُ عَفْرَاءَ أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ كَيْفَ قُلْتَ قَالَ قُلْتُ الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ مُبَارَكًا عَلَيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ ابْتَدَرَهَا بِضْعَةٌ وَثَلَاثُونَ مَلَكًا أَيُّهُمْ يَصْعَدُ بِهَا
“Aku shalat dibelakang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu aku bersin, dan aku berkata:
Alhamdulillah hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi mubarakan ‘alaihi kama yuhibbu rabbuna wa yardha (segala puji bagi Allah, dengan pujian yang banyak lagi baik dan keberkahan di dalamnya, dan keberkahan atasnya, sebagaimana yang disukai Tuhan kami dan diridhaiNya).
Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selesai shalat, dia bertanya:
“Siapa yang mengatakan tadi dalam shalat?”. Tidak ada satu pun yang menjawab. Beliau bertanya lagi kedua kalinya: “Siapa yang mengatakan tadi dalam shalat?”. Tidak ada satu pun yang menjawab. Beliau bertanya lagi ketiga kalinya: “siapa yang yang mengatakan tadi dalam shalat?”
maka, berkatalah Rifa’ah bin Rafi’ bin ‘Afra: “Saya wahai Rasulullah!”
Beliau bersabda: “Bagaimana engkau mengucapkannya?”
dia menjawab: “Aku mengucapkan: ” Alhamdulillah hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi mubarakan ‘alaihi kama yuhibbu rabbuna wa yardha.”
Maka, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Demi Dzat yang jiwaku ada di tanganNya, sebanyak tiga puluh Malaikat saling merebutkan siapa di antara mereka yang membawanya naik (kelangit).”
(HR. At Tirmidzi No. 402, katanya: hasan. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Misykah Al Mashabih No. 992).
Sehabis rukuk membaca doa:
“Sami’ Allahu liman hamidah (Allah mendengar orang yang memuji-Nya).”
Seorang lelaki di belakang beliau melanjutkan mengucapkan:
“Rabbanalakal hamdu, hamdan katsiran thayyiban mubarakan fiih
(Ya Rabb kami, bagi-Mulah segala puji, pujian yang banyak, baik dan diberkahi).”
Selesai shalat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bertanya: “Siapakah yang berkata tadi?” Lelaki itu menjawab: “Saya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Sungguh aku melihat 30 lebih malaikat saling memperebutkan ucapan tadi, siapa di antara mereka yang pertama kali mencatatnya.” (Shahih Al-Bukhari no. 799)
Versi lengkap:
hamdan katsiron thoyiban mubarakan fiihii
mubarakan alaihi kama yuhbbu Robbuna wayardo
--------------------
Hadits, HR. At Tirmidzi :
Dari Rifa’ah bin Rafi’, dia berkata;
صَلَّيْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَطَسْتُ فَقُلْتُ الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ مُبَارَكًا عَلَيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى فَلَمَّا صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْصَرَفَ فَقَالَ مَنْ الْمُتَكَلِّمُ فِي الصَّلَاةِ فَلَمْ يَتَكَلَّمْ أَحَدٌ ثُمَّ قَالَهَا الثَّانِيَةَ مَنْ الْمُتَكَلِّمُ فِي الصَّلَاةِ فَلَمْ يَتَكَلَّمْ أَحَدٌ ثُمَّ قَالَهَا الثَّالِثَةَ مَنْ الْمُتَكَلِّمُ فِي الصَّلَاةِ فَقَالَ رِفَاعَةُ بْنُ رَافِعٍ ابْنُ عَفْرَاءَ أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ كَيْفَ قُلْتَ قَالَ قُلْتُ الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ مُبَارَكًا عَلَيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ ابْتَدَرَهَا بِضْعَةٌ وَثَلَاثُونَ مَلَكًا أَيُّهُمْ يَصْعَدُ بِهَا
“Aku shalat dibelakang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu aku bersin, dan aku berkata:
Alhamdulillah hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi mubarakan ‘alaihi kama yuhibbu rabbuna wa yardha (segala puji bagi Allah, dengan pujian yang banyak lagi baik dan keberkahan di dalamnya, dan keberkahan atasnya, sebagaimana yang disukai Tuhan kami dan diridhaiNya).
Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selesai shalat, dia bertanya:
“Siapa yang mengatakan tadi dalam shalat?”. Tidak ada satu pun yang menjawab. Beliau bertanya lagi kedua kalinya: “Siapa yang mengatakan tadi dalam shalat?”. Tidak ada satu pun yang menjawab. Beliau bertanya lagi ketiga kalinya: “siapa yang yang mengatakan tadi dalam shalat?”
maka, berkatalah Rifa’ah bin Rafi’ bin ‘Afra: “Saya wahai Rasulullah!”
Beliau bersabda: “Bagaimana engkau mengucapkannya?”
dia menjawab: “Aku mengucapkan: ” Alhamdulillah hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi mubarakan ‘alaihi kama yuhibbu rabbuna wa yardha.”
Maka, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Demi Dzat yang jiwaku ada di tanganNya, sebanyak tiga puluh Malaikat saling merebutkan siapa di antara mereka yang membawanya naik (kelangit).”
(HR. At Tirmidzi No. 402, katanya: hasan. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Misykah Al Mashabih No. 992).
No comments:
Post a Comment