BERDOA SECARA DIAM-DIAM
Imam Al-Harits Al-Muhasibi (165 H) menuturkan bahwa sesungguhnya Allah SWT sangat dekat dengan orang yang berdoa secara diam-diam. Beliau mengatakan:
“Sesungguhnya Allah yang sedang engkau ajak berbisik di waktu yang engkau inginkan; yang engkau mohon dalam munajat kepada-Nya kapan saja engkau mau. Engkau bisa beberkan semua rahasimu kepada-Nya, tanpa khawatir diketahui orang lain.
Dengan kebijaksanaan dan kelembutan-Nya, Dia (Allah) akan memperkenankan doamu kapan saja yang Dia kehendaki. Dialah yang Maha Bijaksana, Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Berkuasa atas segala sesuatu; Dialah yang selalu mengutamakanmu dan bersikap pemurah kepadamu tanpa batas waktu, atau perantara ataupun penentuan tempat.”
Allah SWT berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Kukabulkan untukmu.” (QS Al-Baqarah [2]: 60)
Pintu Allah selalu terbuka. Tanpa pengawal ataupun penjaga pintu. Dialah yang menjadi harapan dalam semua urusan. Seandainya engkau berharap kepada-Nya dalam kalbu pun, niscaya Dia memperkenankan juga. Tiada Tuhan selain Dia, maka jangan berharap kepada selain-Nya.”
--Imam Harits Al-Muhasibi dalam Risalah Al-Mustarsyidin
Tasawuf Underground
Imam Al-Harits Al-Muhasibi (165 H) menuturkan bahwa sesungguhnya Allah SWT sangat dekat dengan orang yang berdoa secara diam-diam. Beliau mengatakan:
“Sesungguhnya Allah yang sedang engkau ajak berbisik di waktu yang engkau inginkan; yang engkau mohon dalam munajat kepada-Nya kapan saja engkau mau. Engkau bisa beberkan semua rahasimu kepada-Nya, tanpa khawatir diketahui orang lain.
Dengan kebijaksanaan dan kelembutan-Nya, Dia (Allah) akan memperkenankan doamu kapan saja yang Dia kehendaki. Dialah yang Maha Bijaksana, Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Berkuasa atas segala sesuatu; Dialah yang selalu mengutamakanmu dan bersikap pemurah kepadamu tanpa batas waktu, atau perantara ataupun penentuan tempat.”
Allah SWT berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya Kukabulkan untukmu.” (QS Al-Baqarah [2]: 60)
Pintu Allah selalu terbuka. Tanpa pengawal ataupun penjaga pintu. Dialah yang menjadi harapan dalam semua urusan. Seandainya engkau berharap kepada-Nya dalam kalbu pun, niscaya Dia memperkenankan juga. Tiada Tuhan selain Dia, maka jangan berharap kepada selain-Nya.”
--Imam Harits Al-Muhasibi dalam Risalah Al-Mustarsyidin
Tasawuf Underground
No comments:
Post a Comment