Friday, August 31, 2018

Sanad Shalawat Kamilah (Nariyah) Imam Ibrahim Ibn Muhammad At Taziy.

Sanad Shalawat Kamilah / Nariyah, Imam Ibrahim Ibn Muhammad At Taziy.

اَللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً. وَسَلِّمْ سَلاَمًا تآمًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِنِ الَّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ. وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ. وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ. وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ. وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ. وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

ALLAHUMMA ShOLLI ShOLAATAN KAAMILATAN WA SALLIM SALAAMAN TAAMMAN ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADINIL LADzII TANHALLU BIHIL ‘UQOD(U), WA TANFARIJU BIHIL KUROB(U), WA TUQDhOO BIHIL HAWAA-IJ(U), WA TUNAALU BIHIR ROGhOO-IB(U), WA HUSNUL KhOWAATIIM(I), WA YUSTASQOL GhOMAAMU BIWAJHIHIL KARIIM(I), WA ‘ALAA AALIHI WA ShOHBIHI FII KULLI LAMHATI(N/W) WA NAFASI(N/M) BI’ADADI KULLI MA’LUUMI(N/L) LAKA.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan kesejahteraan yang paripurna kepada junjunan kami, Nabi Muhammad, yang dengan perantaraan beliau menjadi terlepas semua ikatan, lenyap segala kesusahan, ditunaikan segenap kebutuhan, diperoleh segala keinginan, diraih akhir yang baik, dan awan hitam pernah diminta hingga turun hujan dengan berkat wajahnya yang mulia. semoga shalawat itu juga tercurah kepada keluarga dan para sahabatnya, dalam setiap kejapan mata dan tarikan napas, sebanyak jumlah pengetahuan yang Engkau miliki”.

Shalawat ini lebih dikenal dengan sebutan “Shalawat Tafrijiyah”, yang berarti melapangkan kesulitan. Sebagian ulama menamakannya dengan shalawat Taziyah lantaran dinisbahkan kepada penyusun shalawat tersebut, Syaikh Abu Ishaq Ibrahim At Taziy. Sebagian lainnya menamakannya shalawat Kamilah, artinya yang sempurna, penamaan ini dikutip dari redaksi shalawat itu sendiri.

Shalawat Tafrijiyyah ini juga disebut shalawat Nariyah oleh penduduk Maghrib (Maroko) yang berarti api karena sifatnya yang mustajab. Lantaran apabila mereka ingin mendapatkan kesuksesan hajat dan terhindar dari bahaya, kemudian mereka berkumpul di satu majelis membaca shalawat tersebut bersama-sama sebanyak 4444 kali, maka mereka mendapatkan apa yang mereka niatkan, segala hajat akan terkabul dengan cepat seperti cepatnya kobaran api yang membakar jerami.

Utamanya bilangan 4444 kali shalawat Tafrijiyyah dibaca oleh satu orang dalam satu waktu. Namun apabila terasa berat, jumlah 4444 kali itu bisa juga dibaca secara kolektif, misalnya oleh 40 orang, yang masing-masing membaca 111 kali dan sang pemandu menggenapi empat bilangan sisanya.

Tentang shalawat ini, Imam Al Qurthubiy menuturkan bahwa siapa saja yang membacanya secara rutin setiap hari sebanyak 41 kali atau 100 kali atau lebih, Allah akan melenyapkan kecemasan dan kesusahannya, menghilangkan kesulitan dan penyakitnya, memudahkan segala urusannya, menerangi hatinya, meninggikan kedudukannya, memperbaiki keadaannya, meluaskan rizkinya, membukakan baginya segala pintu kebaikan, dan lain-lain.
Ahlul Asrar menamakan shalawat Tafrijiyyah dengan nama “ مفتاح الكنز المحيط لنيل مراد العبيد “ (kunci perbendaharaan samudra untuk menggapai tujuan hamba). Imam As Sanusiy berkata: “Siapa saja yang melazimi membaca shalawat Tafrijiyyah setiap hari sebanyak 11 kali, maka seakan-akan rizki dari langit turun kepadanya dan rizki dari bumi tumbuh untuknya”.
Imam Ad Dinawariy mengatakan: ”Siapa saja yang lazim membacanya 11 kali setiap selesai shalat dan ia menjadikan wiridannya, maka rizkinya tidak pernah putus. Siapa saja yang lazim membacanya setiap selesai shalat shubuh sebanyak 41 kali, maka segala hajatnya akan diijabah. Siapa saja yang lazim membacanya setiap hari 100 kali, maka akan mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan segala hal melebihi apa yang ia sangka. Siapa saja yang lazim membacanya setiap hari sebanyak 313, maka Allah akan membukakan baginya tabir segala rahasia. Siapa saja yang lazim membacanya 1000 kali, maka Allah akan memberikan sesuatu yang tidak bisa disifati oleh manusia, mata manusia belum pernah melihatnya, telinga manusia belum pernah mendengarnya dan belum pernah terlintas dalam hati mereka”.

Dalam redaksi shalawat ini terdapat permohonan kepada Allah dengan bertawassul kepada Rasulullah sebanyak 8 kali. Satu kali dengan menyebut nama Rasulullah menggunakan isim zhahir, dan 7 kali dengan menggunakan isim Dhamir (kata ganti). Susunan seperti ini tidak ditemukan pada redaksi shalawat lainnya.

Pengarang kitab Sirrul Asrar mengatakan : “Fadhilah shalawat Nariyah atau shalawat Kamilah yang disebutkan di atas akan didapatkan dengan syarat mudawamah (konsisten) membacanya”,
Biografi Imam Ibrahim At Taziy.

Syaikh Abu Ishaq Ibrahim At Taziy seorang ahli tasawuf, muhaddits dan faqih yang masyhur. Beliau wafat pada tanggal 9 Sya’ban tahun 866 H.

Tokoh karismatik ini berjasa besar dan mempunyai peran penting dalam mendakwahkan ajaran Islam di kota Wahran, Maroco. Nama lengkap beliau adalah Imam Abu Ishaq Ibrahim At Taziy Ibn Muhammad Ibn Ali Ibn Malik Ibn Abdullah Ibn Ahmad Ibn Isa Ar Ridha Ibn Musa Al Murtadha Ibn Abdullah Ibn Abi Ja’far Ash Shadiq Ibn Muhammad An Nathiq Ibn Ali Zainal Abidin Ibn Abdullah Ibn Hamzah Ibn Idris Ibn Abdullah Al Kamil Ibn Al Hasan Al Mutsanna Ibn Hasan As Sibt Ibn Ali Ibn Abi Thalib.

Penisbahan At Taziy lantaran beliau dilahirkan di kota Taza, Maroko yang masyhur dengan kehidupan orang shalih. Di kota tersebut beliau mempelajari berbagai disiplin ilmu agama. Salah satu guru utama beliau adalah Syaikh Abu Zakariya Yahya Al Waza’iy yang pernah memprediksikan beliau menjadi orang besar di kemudian hari. Dalam kehidupan sehari-hari beliau dikenal dengan ulama yang memiliki sifat sabar, selalu melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, baik dalam pergaulan dan sifat-sifat kepujian lainnya.

Ketika berangkat menunaikan ibadah haji, beliau mengenakan Khirqah (selendang sufi) dari Syaikh Syarafuddin Ad Da’iy dan Syaikh Shalih Ibn Muhammad Az Zawawiy dengan sanad khirqah yang bersambung kepada Imam Abu Madyan Al Maghribiy.
Di antara para guru beliau lainnya: Syaikh Taqyuddin Muhammad Ibn Ahmad Al Fasiy, Syaikh Abu Al Fath Ibn Abi Bakar Al Qurasyiy, Syaikh Abdullah Al Abdusiy, Syaikh Muhammad Ibn Marzuq dan Syaikh Al Hawariy.

Di antara murid beliau: Imam As Sanusiy, Syaikh Ali At Talutiy, Syaikh Ahmad Zarruq dan lain-lain.

Adapun sanad yang muttashil (bersambung) kepada Imam Ibrahim At Taziy yang alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) miliki sebagai berikut :
الحبيب محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس عن الحاج رزقي ذو القرنين أصمت البتاوي عن الشيخ العلامة عبد الرزاق إمام خليل الجاوي اللاسمي عن الشيخ العلامة الأديب السيد محمد أمين الكتبي عن الشيخ محمد علي بن حسين بن ابراهيم المالكي عن عبد الله بن سالم البصري المكي عن المسند محمد بن سليمان الرداني عن أبي عثمان سعيد ابن إبراهيم قدوره بالجزائر عن سعيد المقري عن الولي الكامل أبي العباس أحمد بن حجي الوهراني عن شيخ الإسلام أبي إسحاق إبراهيم التازي

Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) ijazahkan sholawat Nariyah/Kamilah/Tafrijiyah tersebut di atas bagi siapa saja yang mau mengamalkannya, untuk pengamalannya silahkan dipilih sesuai kemampuan dan keinginan seperti yang disebutkan diatas (11x, 41x, 100x, 313x, atau 1000x).

Website : http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/

Wednesday, August 29, 2018

Al Maidah 114 Untuk Rejeki Banyak

Memohon kerejekian dan harta yang cukup:

qaala ‘iisaa ibnu maryama allaahumma rabbanaa anzil ‘alaynaa maa-idatan mina alssamaa-i takuunu lanaa ‘iidan li-awwalinaa waaakhirinaa waaayatan minka waurzuqnaa wa-anta khayru alrraaziqiina



Doa Saat Jerawat dan Bisul Membuat Gelisah

Jerawat gak enak jika kebanyakan. Bisul satupun akan sakit sekali.
Maka inilah doa memohin kesembuhan


Doa Saat Ditraktir Teman

Saat ditraktir teman maka kita wajib membalas kebaikannya dengan doa baik juga.


Friday, August 24, 2018

AKU DATANG ATAS PERINTAH ROSULULLAH SAW

Habib Muchsin bin idrus Al Hamid berkata :
"Habib Umar pertama datang tahun 1998 menghadiri haulnya Syeikh Abu Bakar bin Salim."

Beliau (Al habib Umar) mengatakan :
"Saya tidak datang ke Indonesia, kampung ini, ke tempat ini kecuali diizinkan dan diperintahkan oleh Rosulullah Shallallahu 'alaihi wasallam".

Dikatakan oleh Syaikh Abdul Wahhab Asy-Sya'roni:
"Seseorang akan bisa mendengar ucapan Rasulullah SAW secara langsung tentulah ia telah mencapai 79 ribu maqam dan berhasil menghilangkan 247 ribu hijab dalam hatinya."
Guru Mulia Al-Musnid Al-Habib Umar bin Hafidz menceritakan sosok gurunya, Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf, Jeddah.

Suatu ketika ada seorang muhibbin datang kepada Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf seraya berkata:
Mendengar permohonan si muhibbin tadi, Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf mengajaknya ziarah ke makam Rasulullah SAW. Tatkala sudah tiba di makam Sang Rasul SAW, beliau membaca salam dan beberapa aurod.

Tak berapa lama Rasulullah SAW menjawab salam dari Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf. Bahkan Rasulullah SAW nampak keluar dari pusaranya yang mulia tersebut.
Mendengar jawaban salam dan melihat Rasulullah SAW, si muhibbin gemetar seakan tak bisa mengendalikan dirinya, serasa tubuhnya akan luluh lantak menatap keindahan wajah Rasul SAW.

"Wahai Habib, sudah bertahun-tahun aku ikut ta'lim dengan mu, dan sudah lama pula aku rindu ingin bertemu Rasulullah SAW, namun hingga saat ini keinginanku tersebut belum dikabulkan Allah SWT. Aku ingin engkau berkenan menjadi wasilahku bertemu dengan Rasulullah SAW."

Akhirnya Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf memegangnya sehingga ia mampu mengendalikan dirinya.

Dan Al Habib Umar bin Hafidh pernah berkata tentang Alhabib Abdul Qodir bin Ahmad assegaf, bahwa beliau adalah keturunan Rosulullah Saw terbaik zaman ini.
Semoga kita mendapat berkah dari mencintai ahlul Bait Rosulullah dan kelak dikumpulkan bersama dalam Naungan Sayyidina Muhammad Saw. Aamiin.

Oleh: Al Habib Munzir Al Musawa

Shalawat Badar KH. Ali Manshur Siddiq Banyuwangi

Ketika Banyak Ulama di mangsa PKI sekitar Tahun 1960 M ..
KH. Ali Manshur Siddiq Banyuwangi dalam bermimpi di datangi Rasulullah dan Ahli badar. Terbangun dari tidur jari jemari beliau menuangkan Rasa syukur dengan menulis untaian syair berbahasa Arab yang kemudian di kenal dengan shalawat Badar..

Mimpi beliau di ketahui para Auliya zaman itu : antara lain :
1. Al Habib Hadi al Haddar Banyuwangi.
2.Al Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi kwitang Jakarta.
3.Al Habib Ali bin Husain Al athas bungur jakarta.

Beberapa Hari setelah mimpi tersebut ke tiga pembesar auliya tersebut datang ke rumah Kyai Ali di Banyuwangi sontak kyai dan ulama berjejal sesak datang ke rumah kiyai Ali karena mendengar pembesar para auliya dan cucu2 baginda Nabi datang ke rumahnya ( begitulah cinta orang dahulu kepada Ahlul bait )..sehingga Rumah kyai Ali hari itu sesak lalu Habib Ali berkata mana sholawat Badar itu.

Kagetlah kiyai Ali tpi dlm bathin kiyai Ali tdk heran karena mmg Habib Ali kwitang Terkenal Auliya yang kasyaf.. maka walau sedikit gentar ia ambil tulisan itu dan di baca di hadapan ke tiga pembesar auliya tersebut .. ketika mendengar syair itu habib Ali menangis tersedu-sedu... lalu di undanglah kyai Ali untuk datang di majlis kwitang minggu berikutnya... di majlis itulah sholawat badar di kumandangkan gegap gempita pertama kali di hadapan Ribuan Manusia.

Setelah itu Habib Ali bangkit dan berkata saudara-saudar PKI akan kita lenyapkan dengan Sholawat badar ini..

Maka di cetaklah pertama di Jakarta di sebar ke seluruh penjuru Negeri...sejak saat itu sholawat badar menggema dan terbukti PkI yang kuat di dukung kekuatan besar bubar tahun 1965 M.. percayalah Doa itu senjata orang yang beriman ,,,,

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ
تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللّهِ وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلِ اللهِ
وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلّهِ بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى سَـلِّـمِ اْلا ُمـَّة مِـنَ اْلافـَاتِ وَالنِّـقْـمَةَ
وَمِنْ هَـمٍ وَمِنْ غُـمَّـةٍ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِى نَجِّـنَا وَاكْـشِـفْ جَـمِيْعَ اَذِ يـَّةٍ وَا صْرِفْ
مَـكَائـدَ الْعِـدَا وَالْطُـفْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى نَـفِّـسِ الْـكُـرَبَا مِنَ الْعَـاصِيْـنَ وَالْعَطْـبَا
وَ كُـلِّ بـَلِـيَّـةٍ وَوَبـَا بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
فَكَــمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ وَكَــمْ مِنْ ذِلَّـةٍ فَصَلَتْ
وَكَـمْ مِنْ نِعْمـَةٍ وَصَلَـتْ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَ كَـمْ اَغْـنَيْتَ ذَالْعُـمْرِ وَكَـمْ اَوْلَيْـتَ ذَاالْفَـقْـرِ
وَكَـمْ عَافَـيـْتَ ذِاالْـوِذْرِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
لَـقَدْ ضَاقَتْ عَلَى الْقَـلْـبِ جَمِـيْعُ اْلاَرْضِ مَعْ رَحْبِ
فَانْـجِ مِنَ الْبَلاَ الصَّعْـبِ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
ا َتَيـْنَا طَـالِـبِى الرِّفْـقِ وَجُـلِّ الْخَـيْرِ وَالسَّـعْدِ
فَوَ سِّـعْ مِنْحَـةَ اْلاَيـْدِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
فَـلاَ تَرْدُدْ مَـعَ الْخَـيـْبَةْ بَلِ اجْعَلْـنَاعَلَى الطَّيْبـَةْ
اَيـَا ذَاالْعِـزِّ وَالْهَـيـْبَةْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَ اِنْ تَرْدُدْ فَـمَنْ نَأْتـِىْ بِـنَيـْلِ جَمِيـْعِ حَاجَا تِى
اَيـَا جَـالِى الْمُـلِـمـَّاتِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى اغْفِـرِ وَاَ كْرِ مْنَـا بِـنَيـْلِ مـَطَا لِبٍ مِنَّا
وَ دَفْـعِ مَسَـاءَةٍ عَـنَّا بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى اَنـْتَ ذُوْ لُطْـفٍ وَذُوْ فَـضْلٍ وَذُوْ عَطْـفٍ
وَكَـمْ مِنْ كُـرْبـَةٍ تَنـْفِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَصَلِّ عَـلَى النـَّبِىِّ الْبَـرِّ بـِلاَ عَـدٍّ وَلاَ حَـصْـرِ
وَالِ سَـادَةٍ غُــــرِّ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

Shalawat badar ini saya peroleh sanadnya dari Guru kita :
1.Syaikh KH.Abdullah sawangan ..dari
2.syaikh KH.Ahmad shiddiq Jember...dri
3.Penyusun Sholawat Badar Syaikh KH.Ali Manshur Siddiq Banyu wangi..
Dan bagi para saudara yang ingin berwasilah dengan Ahli Badar saat dalam keadaan yang serba sulit ..bacalah di tengah malam stlh sholat Hajat ..atau berwudhulah dan baca ketika hendak tidur sampai tertidur... selama 7 malam maka insya Allah ..solusi dan pertolongan tentang masalah berat yang membelit akan segera lenyap atas bantuan dari Allah yang segera tiba tanpa di sangka-sangka..
Hamba yang faqir lagi Hina ini Taufiq bin Ahmad
Meng ijazahkan sholawat ini untuk di baca di manapun dan kapanpun di tempat yang mulia... misal pembukaan pengajian dan sebaginya..
Semoga bisa memberi manfaat... dan silahkan bagi sudara yang ingin mengijazahi untuk orang yang kalian sayangi...

Wallahu a'lam
Ajaztukum...
Oleh Zen Ahmad

Thursday, August 23, 2018

Doa Mbah Wali Suro Tegal Gubug Cirebon

Mbah Wali Suro Tegal Gubug Cirebon
amalan doa :



Ya roba kulli syai'in, bikudrotika ala kulli syai'in, igfirli kulla syain, wala tas alni angkulli syai'in, wala tuhasibni fi kulli syain, waktini kulla syain

Artinya :
Wahai Tuhan (yang mempunyai) segala sesuatu,
Dengan kekuasaan-Mu agar Engkau tidak meminta pertanggungjawaban kepadaku atas sesuatu pun,
Ampunilah diriku untuk segala sesuatu
Sehingga Engkau tidak lagi menanyaiku tentang sesuatu pun
Dan jangan periksa kepadaku semua atas sesuatu apapun.
Dan berikan kepadaku kemudahan atas sesuatu apapun.

Ijazah: KH Mawahib Semarang

Sholawat Mukhotob Yang Mujarab Untuk Mengurai Kesusahan



Ijazah dari KH Mawahib Semarang

Shalawat Mukhatab merupakan salah satu shalawat yang sangat mujarab untuk mengurai kesusahan dengan cara bertawasul kepada Sayyiduna Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Shalawat Mukhatab bukan berarti hanya meminta bantuan kepada Rasulullah dan melupakan Allah. Bukan. Sebaliknya, shalawat ini merupakan cara untuk menjadikan Rasulullah sebagai perantara kita mendapatkan rahmat serta karunia agung dari Allah. Dengan menyebut nama Rasulullah sebagai perantara, maka berarti kita mengakui kebesaran Allah dan Kemahakuasaan Allah yang telah menjadikan perantara tersebut sebagai jembatan agung dalam menggapai karunia serta rahmatnya. Apabila kita meninggalkan Rasulullah sebagai wasilah, maka sama saja kita meninggalkan serta tidak mengakui adanya perantara itu. Dan bisa jadi kita menjadi hamba yang kufur nikmat.
Dengan demikian, sudah dapat terjelaskan bahwasanya Shalawat Mukhatab ini merupakan shalawat yang agung, karena di dalamnya terdapat rangkaian doa yang menjadikan Rasulullah sebagai wasilah untuk memohon kepada Allah, dan karenanya bagi orang yang sedang dilanda kesusahan hidup agar memperbanyak diri membaca shalawat agung ini.

Berikut ini teks selengkapnya dari Shalawat Khitob:

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قَدْ ضَاقَتْ حِيلَتِي أَدْرِكْنِي يَا رَسُولَ الله

Allahumma Shalli wa Sallim 'Alaa Sayyidina Muhammad
Qad Dhaaqat Hiilatii Adriknii Yaa Rasuulallah

Artinya:
"Ya Allah, bershalawatlah untuk junjungan kami Sayyiduna Muhammad, sungguh terasa sempit usahaku, maka tolonglah aku wahai Rasulullah."

Penjelasan
Disebutkan dalam kitab Afdhalush Shalawat 'Alaa Sayyidis Sadat karya Sayyidi Asy-Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani sebagai berikut:

نقل ابن عابدين في ثبته عن شيخه السيد محمد شاكر العقاد عن العبد الصالح الشيخ أحمد الحلبي القاطن في دمشق وكان رجلاً عليه سيما الصلاح عن مفتي دمشق العلامة حامد أفندي العمادي أنه مرة أراد بعض وزراء دمشق أن يبطش به فبات تلك الليلة مكروباً أشد الكرب فرأى سيدنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في منامه فأمنه منه وعلمه صيغة صلاة وأنه إذا قرأها يفرج الله تعالى كربه فاستيقظ وقرأها ففرج الله تعالى كربه ببركته صلى الله تعالى عليه وسلم وهي هذه اللهم صل وسلم على سيدنا محمد إلى آخر الصلاة السابقة

Artinya:

"Ibnu Abidin dalam catatannya menukil perkataan dari gurunya As-Sayyid Muhammad Syaakir Al-'Aqqad dari hamba yang shalih  sayyidi Asy-Syaikh Ahmad Al-Halabi yang bertempat tinggal di Damaskus, dan adalah ia merupakan seorang lelaki yang mendapat label sebagai seorang shalih dari mufti Damaskus Al-Allamah Hamid Afandi Al-'Imadi, bahwasanya pada suatu waktu sebagian pejabat Damaskus berniat untuk menyiksanya, maka tak ayal lagi bermimpi melihat sayyidina Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam tidurnya maka beliau menenangkannya dan mengajarinya sighat shalawat yang apabila diamalkannya maka Allah akan mengurai kesedihan dan kesulitannya. Ia kemudian terbangun dan segera mengamalkannya, maka Allah menghilangkan kesedihannya berkat Sayyidina Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Adapun shalawat yang dimaksud adalah shalawat berikut ini:

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قَدْ ضَاقَتْ حِيلَتِي أَدْرِكْنِي يَا رَسُولَ الله


Allahumma shalli wa sallim 'alaa sayyidinaa Muhammad
qad dhaaqat khiilatii adriknii yaa Rasuulallaah.

Artinya:
"Ya Allah, bershalawat dan bersalamlah kepada Sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam; sungguh terasa sempit usahaku, maka tolong aku, wahai Rasulullah."


قال وأخبرني سيدي يعني شيخه المذكور أنه حصل له كرب فكررها وهو يمشي فما مشى نحواً من مائة خطوة إلا فرج عنه وكذلك قرأها مرة ثانية في حادثة فما استمر قليلاً إلا فرج عنه

Artinya:
"Ibnu Abidin berkata, "Telah mengabarkan kepadaku Sayyidi yakni guru beliau yang telah disebutkan bahwasanya suatu kali ia mendapatkan kesusahan, maka ia mengamalkan shalawat di atas secara berulang-ulang sambil melangkahkan kakinya. Maka tidak lebih dari 100 langkah kesusahannya telah lengyap begitu saja. Demikian pula pada kesempatan yang lain beliau mendapatkan kesulitan, maka beliau membacanya dan tidak berama lama kemudian telah terbebas dari kesulitannya."


قال ابن عابدين قلت وقد قرأتها أنا أيضاً في فتنة عظيمة وقعت في دمشق فما كررتها نحواً من مائتي مرة إلا وجاءني رجل وأخبرني أن الفتنة انقضت والله على ما أقول شهيد

Artinya:
"Ibnu Abidin berkata, "Sungguh, aku telah mengamalkannya juga tatkala aku tertimpa fitnah yang besar di Damaskus. Maka belum selesai aku mengulanginya sebanyak 200 kali kecuali datang kepadaku seorang laki-laki memberi tahu bahwa kekacauan besar tersebut telah berakhir. Demi Allah, Dia Maha Mengetahui apa yang aku katakan ini."

ووجدت هذه الصلاة في ثبت الشيخ عبد الكريم ابن الشيخ أحمد الشراباتي الحلبي لكنها مقيدة بعدد مخصوص وفيها نوع تغيير قال في ثبته عند ذكر شيخه العارف الشيخ عبد القادر البغدادي الصديقي ومن جملة ما شرفني به الإجازة في صلوات شريفة يصلي بها على النبي صلى الله تعالى عليه وسلم في اليوم والليلة ثلاثمائة مرة وفي وقت الشدائد ألف مرة فإنها الترياق المجرب وهي الصلاة والسلام عليك يا سيدي يا رسول الله قلت حيلتي أدركني

Artinya:
"Aku mendapatkan shalawat ini dalam catatan Asy-Syaikh Abdul Karim bin Asy-Syaikh Ahmad Asy-Syarabati Al-Halabi, akan tetapi ia dibatasi dalam bilangan tertentu dan disitu ada sedikit perubahan lafaldz. Beliau berkata dalam catatannya ketika menyebutkan gurunya Al-Arif Asy-Syaikh Abdul Qadir Al-baghdadi Ash-Shiddiqi sebagai berikut, "Di antara sejumlah ijazah yang penting dalam shalawat yang agung untuk kanjeng Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yang dibaca 300 x dalam sehari semalam, dan pada saat-saat genting sebanyak 1000 x, maka sesungguhnya ia merupakan shalawat pembebas yang mujarab. Shalawat yang dimaksud adalah sebagai berikut ini:


الصلاة والسلام عليك يا سيدي يا رسول الله قلت حيلتي أدركني

Ash-Shalaatu was Salaamu 'Alaika Yaa Sayyidii Ya Rasuulallaah Qallat Khiilatii Adriknii

Artinya:
"Shalawat dan Salam untukmu ya Sayyidi Ya Rasulallah, sungguh usahaku tinggal sedikit, maka rangkullah aku."

Wallohul Waliyyut Taufiq Ila Sabilul Huda‎

-----------

Redaksi lain yg mashur:

Ash-Shalaatu was Salaamu 'Alaika Yaa Sayyidii Ya Rasuulallaah
Khuds Biyadi Qallat hiilatii Adriknii


Al Ikhlash 1 juta kali, Khasiat dan Cara Berdoanya



Majelis Nuurus-Sa'aadah:

Kemarin pas silaturahmi ke tempat KH. Maksum didaerah Citeras Serang Jawa Barat dapet ijazah suruh baca surat Al Ikhlas 1 Juta dalam waktu 7 bulan, katanya maanfaatnya luar biasa buat didunia maupun diakhirat, beliau dapet ijazah tersebut dari Paku Banten KH. Dimyati Cidahu Banten Jawa Barat.. Silahkan diamalkan bagi yang mau mengamalkannya..

Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus.

--------

Amalan Uluk Salam (Amalan Rizki).

Uluk salam atau memberi salam itu termasuk suatu cara yang sangat di anjurkan dalam islam, Maka disini tentu ada faedah dan manfaat untuk masalah rizki, karena didalam salam tersebut mendoakan keselamatan bagi umat manusia, Maka disini perlu saya terangkan bahwa siapa saja yang membaca sholawat ketika masuk rumah, maka dia akan mendapat rizki yang banyak, dan barang siapa membaca sholawat kepada Rosululloh ketika masuk rumah, maka dia akan mendapat rizki yang luar biasa. Dan ditambah lagi membaca surat Al-Ikhlas satu kali. (Diambil dari kitab Rahasia Amalan Para Kyai – Ust. Moch. Hasyim Toha dan Ust. Shibti Hasbullah)

Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’ad ra.. berkata: ”Seorang laki-laki datang kepada Rosululllah saww. kemudian mengeluh kepadanya akan ekonomi rumah tangganya, dan pekerjaannya. Lalu Rosulullah saww. berkata: ”Kalau kamu masuk kerumahmu, ucapkan salam kepada orang yang berada di rumah maupun tidak ada dirumah, kemudian bersholawatlah kepadaku dan bacalah surat Al Ikhlas sekali”. lalu orang itu mengerjakan apa yang telah dikatakan oleh Rosululllah saww. Tak lama kemudian Allah memberikan rezeki kepadanya berlimpa ruah sampai-sampai kepada para tetangganya.”.
Ini amalannya yang dibaca ketika ingin masuk rumah:

ASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLAAHI WABAROKAATUH,
ASSALAAMU ‘ALAIKA YAA RASUULALLAAH(I),
ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WAROHMATULLAAHI WABAROKAATUH,
ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISh ShOOLIHIIN. BISMILLAAHIR ROHMAANIR ROHIIM, QUL HUWALLAAHU AHAD, ALLOHUSh ShOMAD, LAM YALID WALAM YUULAD, WALAM YAKUL LAHU KUFUWAN AHAD.

Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) ijazahkan amalan ini bagi siapa saja yang mau mengamalkannya, silahkan diamalkan amalan ini dibaca setiap mau masuk kedalam rumah.

--------------

Al-Ikhlash : Khasiat dan Cara Berdoanya

Surat Al-Ikhlash

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ.  قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Artinya :
1.  Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2.  Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3.  Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4.  Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

Sebaiknya dibaca secara rutin surat al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Nas. Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang membacanya (ketiga surat tersebut) tiga kali pada waktu pagi dan tiga kali pada waktu sore, maka segala sesuatunya akan dicukupi Allah”.

Penjelasan :
Didalam kitab Abwabul Faraj ditambahkan mengenai fadhilah dan keistimewaan surat Al-Ikhlas. Bahwa ia merupakan salah satu surat dalam Al-Qur’an yang memiliki banyak keutamaan. Seluruh ayatnya memuat ajaran tentang Keesaan Allah dan menolak segala bentuk kemusyrikan. Keutamaan lainnya dapat kita simak dari beberapa hadis Nabi berikut.

Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat al-Ikhlash tiga kali di waktu pagi dan tiga kali di waktu sore, ia akan terjaga dari berbagai bentuk bahaya”.
Beliau saw. bersabda, “Apakah kamu merasa tidak mampu membaca sepertiga Al-Qur’an dalam waktu satu malam?”. Para sahabat merasa keberatan balik bertanya, “Ya Rasulallah! Siapa orangnya diantara kami yang mampu melakukannya?”. Beliau saw bersabda, “Qul Huwalloohu ahad...(sampai akhir surat al-Ikhlash) adalah sepertiga Al-Qur’an”. (HR Al-Bukhari).

Abu Hurairah ra. menceritakan, bahwa sewaktu Rasulullah saw. mendengar seseorang membaca surat al-Ikhlash, beliau lalu berkomentar, “Dia wajib!”. Ia bertanya, “Apanya yang wajib?” Beliau saw. bersabda, “Dia wajib masuk surga”.

Imam at-Turmudzi meriwayatkan sebuah hadis, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang sebelum tidur membaca surat Al-Ikhlash seratus kali, maka pada hari kiamat nanti Allah swt. berfirman (kepadanya), “Hai hambaku! Masuklah ke surga”.
Surat al-Ikhlash berkhasiat mendatagkan rizki yang banyak. At-Thabrani mentakhrij hadis dari Jarir bin Abdullah, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat al-Ikhlash sewaktu memasuki rumahnya, maka penghuninya tidak mengalami kemiskinan”. (sanadnya dha’if).

Al-Hafizh Abu Musa al-Madini meriwayatkan dari Sugail bin Sa’ad, bahwa seseorang pernah mendatangi Rasulullah saw seraya mengadukan kemiskinan dan kesulitan mencari penghidupan. Beliau saw lalu memberi saran kepadanya, “Jika kamu memasuki rumahmu, ucapkan salam, baik didalamnya ada orangnya atau tidak ada, lalu ucapkan salam kepadaku (= Assalaamu ‘alaika, yaa Rasuulallah), terus bacalah surat al-Ikhlash sekali”.
Setelah orang itu melaksanakan saran beliau saw, Allah swt memberinya rizki yang berlimpah ruah, sampai-sampai tetangga dan kerabatnya ikut kecipratan rizki tersebut. (Sanad-nya dha’if). Meskipun ber-sanad dha’if, kedua hadis ini dapat berfungsi sebagai fadhailul a’mal, tidak mengapa diprak-tekkan dalam kehidupan sehari-hari, asal tidak berkeya-kinan bahwa hadis ini benar-benar ditetapkan oleh Rasulullah saw.

---------




Satu surat yang terpendek dalam Alquran dan mempunyai khasiat dan hikmah yang sangat dahsyat adalah surat Al-Ikhlas. Keutamaan surat tersebut telah dijelaskan oleh para ulama dan arifbillah lewat lisan baginda Nabi SAW. Tidak sedikit hadist dan atsar yang mengurai secara spesifik kelebihan dan mutiara hikmah di balik empat ayat surat Al-Ikhlas tersebut.

Di antara hadist Rasulullah SAW yang membahas tentang itu, bunyinya : ”Apakah seorang di antara kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Alqur’an dalam semalam?” Mereka menjawab, “Bagaimana mungkin kami bisa membaca sepertigai Alqur’an?” Lalu Nabi SAW bersabda, “Qul huwallahu ahad itu sebanding dengan sepertiga Alqur’an.” (H.R. Muslim no. 1922)

Berdasarkan hadist di atas menyebutkan sekali membaca Al-Ikhlas mampu menandingi pahalanya seperti membaca sepertiga Alquran. Bayangkan kalau kita membaca lebih sekali.

Sementara itu dalam kesempatan yang lain baginda Nabi SAW menyebutkan surat Al-Ikhlas atau Qulhu itu menjadi penawar segala penyakit, sebagaimana pernah disebutkan dari pada Abu Hurairah; Rasululllah SAW bersabda: “Surah Al Ikhlas adalah penawar segala penyakit (Rohani atau Jasmani).” (HR: Ibnu Majah r.a.)

Kelebihan lain dari surat Al-Ikhlas tersebut sebagaimaan sabda Rasulullah SAW, berbunyi “Siapa membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 11 kali, niscaya Allah SWT akan sediakan baginya satu mahligai indah dalam syurga.”

Dalam hadist yang lain Rasulullah SAW berkata, “Sesiapa membaca surah Al-Ikhlas pada perkuburan sebanyak 11 kali, kemudian dihadiahkan pahalanya kepada ahli kubur, niscaya diberikan kepada si pembacanya pahala sebanyak bilangan ahli kubur di situ. ”Rasululllah SAW bersabda: “Sesiapa yang membaca surah Al-Ikhlas sebelas kali setiap selesai salat Subuh maka dirinya akan dijaga dari perbuatan dosa selama sehari tersebut.”

Membaca surah Al-Ikhlas dan ‘Al- Mu’awwidzatain’ sebanyak 3 kali pada waktu subuh dan asar, InsyaAllah maka kita akan selamat dari marabahaya sehingga tiba subuh dan asar berikutnya.

Disebutkan juga kelebihan lain surat Al-Ikhlas bahwa siapa yang membaca di dalam salat sunat dhuha, surah Kursi 10 kali pada rakaat pertama dan surah Al-Ikhlas 10 kalipada rakaat kedua, mendapat keridaan Allah SWT dan insyallah ada rezekinya pada hari itu. Salah satu rahasia lain untuk pengobatan dengan surat pendek itu bacalah surat Al-Ikhlas 11 kali dan ditiupkan pada tengkuk orang yang degil untuk lembutkan hati mereka.

Diriwayatkan di dalam kitab Syamsul Ma’arif Al-Qubra (Syeikh Ahmad Albuuny). Disebutkan bahwa sesungguhnya Syeikh Abdul Wahid Al-Andalusy mencari Tariqat Riyadhah surat Al-Ikhlas ini dalam jangka waktu yang lama. Perjalanan menempuh waktu selama beberapa tahun beliau berangkat menuju negeri Piramida Mesir dari Magribi (Maroko) hingga dari Mesir, sampailah beliau ke bumi yang diberkahi di jazirah semenanjung Arab negeri Madinah Al-Munawwarah.

Syekh Abdul Wahid dalam pengembaraan ilmunya, beliau menetap di Madinah selama jangka waktu setahun. Namun tujuan beliau belum tercapai sampai akhirnya bertemu dengan seorang ulama terkemuka bernama Syeikh Abdus Shamad Al-Khawarizmi. Syeikh Abdul Wahid Al-Andalusy berteman dengan Syeikh tersebut selama beberapa tahun.

Selama pertemanan dan pergaulan  tidak pernah Syeikh Abdul wahid menyampaikan keinginannya untuk mendapatkan sebuah permata yang bernama "Riyadhah Al-Ikhlas", sampailah pada suatu hari Syeikh tersebut berbicara tentang Riyadhah yang dilakukan oleh sebagian Aulia di dalam ibadanya. Singkat cerita beliau memperoleh dan mendapatkan permata tersebut lewat perjuangan yang sangat melelahkan dan berliku. Riyadhah ini sebuah amalan secara spesifik surat Al-ikhlas dengan syarat dan metode tersendiri.

Surat Al-Ikhlas Penebus Diri Dari Api Neraka

Disebutkan dalam kitab Khazinatul Asrar: "Al-Faqir berkata (semoga Allah memerdekakannya dari neraka Sya’ir): saya melihat seorang Syaikh di Masjidil Haram pada bulan Ramadan tahun 1.261 sedang membaca surat Al-Ikhlas di sebelah pintu Dawudiyyah malam dan siang hari setiap bulan Ramadan. Kemudian aku mengecup tangannya sambil berkata: Wahai Tuanku, aku melihatmu setiap hari membaca surat Ikhlas, berilah tahu padaku tentang faedah dan rahasianya. Kemudian dia menjawab: aku ingin memerdekakan jasadku dari neraka wahai anakku, dan dia mengangkat tangan ke lehernya.

Aku berkata: berilah aku ijazah, kemudian beliau mengijazahiku dan memberi izin padaku serta mendo’akan barakah. Semoga Allah memberi pertolongan pada kamu untuk membacanya sebanyak 1.000 kali. Dan ini merupakan ijazah melalui tulisan bagi orang yang mau membacanya. Semoga Allah memberi barakah pada kita dan membukakan rahmatnya. Mudah-mudahan Allah menjadikan kita termasuk golongan orang-orang yang selamat sebab kemuliaan surat al-Ikhlas.( Kitab Khaziinatul Asrar, hal. 159, Syekh Sayyid Muhammad Haqqin Nazili ).


Surat Al-Ikhlas adalah surat yang ke seratus dua belas dari urutan surat-surat dalam Al-Qur’an. Surat Al Ikhlas, seperti halnya surat-surat yang lain juga memiliki banyak rahasia yang terkandung di dalamnya. Mengingat Surat ini mengandung akidah yang sangat mendasar, maka keutamaannya cukup banyak. Antara lain sebagai berikut :

Dari Abu Sa’id Al Khudri r.a yang diriwayatkan oleh Al Bukhari, Abu Daud, dan An-Nasa’i, ia berkata :
“Suatu ketika seorang pria mendengar seseorang membaca قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ berulang-ulang. Keesokan paginya, ia datang menemui Rasulullah SAW dan menceritakan hal itu seakan-akan ia meremehkannya. Lalu Rasulullah SAW berkata, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya ia (surah Al lkhlaas) menyamai sepertiga Al-Qur’an.”
Dari Abu Ad-Darda’ yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Apakah salah seorang dari kalian tidak mampu membaca sepertiga Al-Qur’an dalam semalam ?” Mereka bertanya, “Bagaimana sepertiga Al-Qur’an dapat dibaca dalam semalam ?” Rasulullah SAW menjawab, “ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ (yakni surah al-Ikhlas) menyamai sepertiga Al Qur’an.”

Suatu ketika Rasulullah SAW mendengar seorang pria membaca surah Al Ikhlas, beliau kemudian berkata :
“Sungguh surga telah wajib baginya.” (HR. At-Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata :
“Ketika aku sedang berjalan bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau mendengar seseorang membaca قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ (sampai akhfu ayatnya). Lalu Rasulullah SAW berkata, “Ia pantas mendapatkannya, ia pantas mendapatkannya.” Maka aku pun bertanya kepada beliau, “Apakah itu, wahai Rasululullah ?” Beliau menjawab, “surga”. Kemudian Abu Hurairah kembail berkata, “Lalu aku bermaksud menghampiri pria tersebut untuk memberitahukan berita gembira itu kepadanya. Akan tetapi aku khawatir terlewat makan siang bersama Rasulullah SAW. Setelah itu aku berangkat mendatanginya, namun ternyata ia telah pergi.” (HR. At-Tirmidzi)

Dari Aisyah r.a yang diriwayatkan oleh Al Bukhari, Muslim, dan imam-imam hadits lainnya, ia berkata :
“Suatu ketika Rasulullah SAW mengutus seseorang dalam suatu ekspedisi. Dan di dalam shalat bersama para sahabatnya, ia membaca Al-Qur’an dan selalu menutupnya dengan surah Al lkhlas. Ketika mereka telah kembali, mereka menyampaikan hal itu kepada Rasulullah SAW. Mendengar itu, beliau berkata, “Tanyakan kepadanya karena apa dia melakukan hal itu ?” Mereka pun menanyakan kepadanya. Kemudian dia menjawab, “Ia (surah Al Ikhlas) adalah sifat Allah yang Maha Kasih, dan aku suka membacanya.” Mendapat kabar seperti itu, Rasulullah SAW bersabda, “Kabarkanlah kepadanya bahwa Allah menyukainya.”

Diriwayatkan oleh Al Bukhari dari Anas bin Malik dengan redaksi yang menyebutkan bahwa para sahabat pria yang suka membaca surah Al Ikhlas itu berkata kepadanya, “Kamu bisa membacanya (surah Al lkhlas) atau kamu bisa meninggalkannya dan membaca surah yang lain.” Mereka kemudian mengajukan masalah ini kepada Rasulullah SAW Lalu beliau bertanya kepadanya, “Apa yang mendorongmu tetap membaca surah ini dalam setiap raka’at ?” Dia menjawab, “Aku mencintainya.” Maka beliau berkata, “Cintamu kepadanya membuatmu masuk surga.”


Banyak khasiat-khasiat yang terkandung di dalam surat Al-Ikhlas, diantaranya:

Untuk Mencapai yang Dimaksud
Caranya, bacalah surat al ikhlas 1.000 kali pada waktu antara shalat maghrib dengan isya, setelah selesai, mintalah kepada Allah segala yang dimaksud. Insya Allah, Allah akan mengabulkan semua yang dimaksud.
Menghindarkan Dari Bala Bencana
Caranya sama dengan di atas, bacalah surat al ikhlas ini 1.000 kali pada waktu antara shalat maghrib dan isya. Berkat dari bacaan ini, insya Allah semua bala bencana akan terhindar.

Selamat Dari Para Orang yang Rakus
Caranya :
Bacalah lafal “ya shamadu” 134 kali secara beruntun dan terus menerus dijadikan sebagai amalan sehari-hari. Insya Allah, akan selamatlah kita dari maksud jahat para orang yang rakus lagi aniaya.
Bacalah lafal “ya shamadu” 40 kali setiap hari. Insya Allah selama hayat masih dikandung badan kita selalu selamat dari maksud jahat orang-orang yang rakus.

Terhindar Dari Rasa Lapar dan Dahaga
Caranya, seandainya kita berada diperjalanan atau ditempat yang jauh dari keramaian dan sukar dapat air atau makanan, maka bacalah “ya shamadu” sebanyak-banyaknya. Insya Allah rasa payah, letih, dahaga dan lapar akan sirna dengan sendirinya, sehingga badan kuat untuk meneruskan tujuan.

Terhindar Dari Fitnah dan Siksa Kubur
Caranya, bacalah surat al ikhlas pada orang yang sedang sakit. Seandainya orang sakit itu meninggal pada hari itu juga, maka insya Allah dia akan diselamatkan dari segala fitnah kubur.
Mendapatkan Kebaikan di Dunia dan Akhirat
Caranya, bacalah surat al ikhlas setiap hari sebagai amalan sehari-hari. Insya Allah berkat surat al ikhlas yang kita baca itu kita akan mendapatkan kebaikan didunia dan akhirat.

Menyembuhkan Rasa Sakit
Aisyah ra berkata: Apabila Rasulullah SAW merasa sakit pada bagian tubuh, baginda membaca ayat-ayat berikut pada tapak tangannya yang kanan, kemudian menyapukan untuk menyembuhkan di tempat yang beliau rasakan sakit itu. Ayat-ayat itu adalah surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.

Jangan Lupa Mengawal Diri Sewaktu Berada di Tempat Tidur
Aisyah r.a, mengtakan bahawa apabila Rasulullah SAW berada di tempat tidurnya pada setiap malam, baginda menggengam kedua tangannya sambil membaca ayat-ayat di bawah ini, dan kemudian menghembus kedua-dua tangannya itu. Ayat-ayat itu adalah surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Setelah selesai membaca dan menghembusnya, baginda menyapu dengan kedua-dua belah tangannya ke seluruh tubuhnya sekadar mungkin, dengan memulakannnya dari atas kepala, muka dan jasadnya yang biasa kelihatan. baginda melakukan sebanyak 3 kali.

Pembuka Pintu Rejeki
Pada suatu hari seorang laki-laki melaporkan halnya kepada Rasulullah SAW tentang kesusahan hidup yang dideritanya. Ia mohon supaya diajarkan amalan singkat untuk menghilangkan kesempitan hidup itu. Maka Rasulullah SAW menyuruhnya supaya setiap kali masuk kerumah sendiri, memberi salam kemudian membaca surat Al-Ikhlas tiga kali. Jika rumah kosong tidak ada orang didalam, maka memberi salam kepada Rasulullah SAW kemudian sambil melangkah masuk dibaca tiga kali surat Al-Ikhlas. Laki-laki itupun mengamalkannya dengan yakin, alhamdulillah lapang rezekinya, melimpah sampai kepada jiran tetangganya.

Dzikir yang diajarkan Nabi Muhammad Saw

Manfaat beberapa dzikir yang diajarkan Nabi Muhammad Saw.

1. لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIKA LAHU LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR.
Artinya : Tiada tuhan selain Allah, Dialah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya. Allah adalah Maha Kuasa atas segaIa sesuatu.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ

Telah bercerita kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Sumayya, maula Abu Bak dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa yang membaca laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariika lahuu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qodir (Tidak ada ilah (yang berhaq disembah) selain Allah Yang Maha Tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya mendapatkan pahala seperti membebaskan sepuluh orang budak, ditetapkan baginya seratus hasanah (kebaikan) dan dijauhkan darinya seratus keburukan dan baginya ada perlindungan dari (godaan) setan pada hari itu hingga petang dan tidak ada orang yang lebih baik amalnya dari orang yang membaca doa ini kecuali seseorang yang dapat lebih banyak mengamalkan (membaca) dzikir ini". (HR. Bukhori No.3050 dan No.5924, Ibnumajah No.3799)

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ أَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ وَمَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dia berkata; aku membacakan kepada Malik dari Sumayya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha ilIallaahu wahdah, Iaa syariikalahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir' (Tiada tuhan selain Allah, Dialah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya, Dialah yang memiliki alam semesta dan segala puji hanya bagi-Nya. Allah adalah Maha Kuasa atas segaIa sesuatu) dalam sehari seratus kali, maka orang tersebut akan mendapat pahala sama seperti orang yang memerdekakan seratus orang budak dicatat seratus kebaikan untuknya, dihapus seratus keburukan untuknya. Pada hari itu ia akan terjaga dari godaan syetan sampai sore hari dan tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya, kecuali orang yang membaca lebih banyak dan itu. Barang siapa membaca Subhaanallaah wa bihamdihi (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih lautan." (HR. Muslim No.4857, At Tirmidzi No.3390 dan Ahmad No.8518))


حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ قَالَ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ عَشْرَ مَرَّاتٍ كَانَ كَمَنْ أَعْتَقَ أَرْبَعَ رِقَابٍ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ أَبِي زَائِدَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي السَّفَرِ عَنِ الشَّعْبِيِّ عَنْ رَبِيعِ بْنِ خُثَيْمٍ بِمِثْلِ ذَلِكَ قَالَ فَقُلْتُ لِلَّربِيعِ مِمَّنْ سَمِعْتَهُ فَقَالَ مِنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ فَقُلْتُ لِعَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ مِمَّنْ سَمِعْتَهُ فَقَالَ مِنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى فَقُلْتُ لِابْنِ أَبِي لَيْلَى مِمَّنْ سَمِعْتَهُ قَالَ مِنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ يُحَدِّثُهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Umar bin Abu Zaidah dari Abu Ishaq dari Amru bin Maimun berkata; barang siapa yang membaca LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR sebanyak sepuluh kali, maka sama seperti orang yang membebaskan empat orang budak dari keturunan Isma'il. Telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Umar bin Abu Zaidah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Safar dari Asy Sya'bi dari Rabi' bin Hutsaim seperti itu. Perawi berkata; saya berkata kepada Rabi'; dari siapa engkau mendengarnya?, dia berkata; dari Amru bin Maimun maka aku berkata kepada Amru bin Maimun; dari siapa engkau mendengarnya?, dia berkata; dari Ibnu Abu Laila lalu aku berkata kepada Ibnu Abu Laila; dari siapa engkau mendengarnya?, dia berkata; dari Abu Ayyub Al Anshari menceritakan kepadanya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. (HR. Ahmad No.22480, Ahmad No.22418)


حَدَّثَنَا مَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ مَنْ قَالَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ حِينَ يُصْبِحُ كُتِبَ لَهُ بِهَا مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَ عَنْهُ بِهَا مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ عَدْلَ رَقَبَةٍ وَحُفِظَ بِهَا يَوْمَئِذٍ حَتَّى يُمْسِيَ وَمَنْ قَالَ مِثْلَ ذَلِكَ حِينَ يُمْسِي كَانَ لَهُ مِثْلُ ذَلِكَ

Telah menceritakan kepada kami Makki bin Ibrahim berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah -yaitu Ibnu Sa'id- dari Sumay dari Abu Shalih dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengucapkan: LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA `ALAA KULLI SYAI`IN QODIIR (tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, dan bagi-Nya pujian. Dialah yang Mahakuasa atas segala sesuatu) sebanyak sepuluh kali di waktu pagi hari, maka akan dituliskan baginya seratus kebaikan dan akan dihapuskan darinya seratus kesalahan, dan baginya pahala seperti memerdekakan sepuluh budak, serta pada hari itu ia akan dijaga oleh Allah sampai sore. Dan barangsiapa mengucapkan seperti itu pada waktu sore hari maka ia akan mendapatkan hal yang semisal itu pula." (HR. Ahmad No.8362)


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ أَبِي رِزْمَةَ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ حَدَّثَنِي عُمَيْرُ بْنُ هَانِئٍ قَالَ حَدَّثَنِي جُنَادَةُ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ حَدَّثَنِي عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَعَارَّ مِنْ اللَّيْلِ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي أَوْ قَالَ ثُمَّ دَعَا اسْتُجِيبَ لَهُ فَإِنْ عَزَمَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ صَلَّى قُبِلَتْ صَلَاتُهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Aziz bin Abu Rizmah telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah menceritakan kepadaku 'Umair bin Hani`? ia berkata; telah menceritakan kepadaku Junadah bin Abu Umayyah telah menceritakan kepadaku 'Ubadah bin Ash Shamit? radliallahu 'anhu? dari? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barang siapa yang terjaga pada malam hari kemudian mengucapkan; LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR, WA SUBHAANALLAAH, WAL HAMDU LILLAAH, WA LAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH. Kemudian mengucapkan; RABBIGHFIRLII (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, milikNya semua kerajaan dan bagiNya seluruh pujian, dan Dia Maha Mampu melakukan segala sesuatu. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Maha Besar, dan tidak ada daya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). atau beliau mengatakan: kemudian berdoa, maka doanya dikabulkan. Apabila ia bertekad untuk wudhu kemudian melakukan shalat maka shalatnya diterima." Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib. (HR. At Tirmidzi No.3336, Bukhori No.1086, Abudaud No.4401, Ahmad No.21619, Ibnumajah No.3868 dan Ad darimi No.2571)


2. سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ
SUBHAANALLAAHI WABIHAMDIHI.
Artinya : Maha suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya.
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah dari Malik dari Sumay dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengucapkan 'Subhanallahi wabihamdihi (Maha suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya)' sehari seratus kali, maka kesalahan-kesalahannya akan terampuni walaupun sebanyak buih di lautan." (HR.Bukhori No.5926, Muslim No.4857, At Tirmidzi No.3388, Ahmad N0.10266 dan No.7667, Ibnumajah No.3802, dan Imam Malik No.438)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي الشَّوَارِبِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ الْمُخْتَارِ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib telah menceritakan kepada kami Abdul 'Aziz bin Al Mukhtar dari Suhail bin Abu Shalih dari Sumayy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barang siapa yang pada pagi dan sore hari mengucapkan; SUBHAANALLAAHI WA BIHAMDIHI (Maha suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya) seratus kali maka tidak ada orang yang datang pada Hari Kiamat yang membawa sesuatu yang lebih baik dari apa yang ia bawa kecuali orang yang mengucapkan seperti apa yang ia ucapkan atau lebih banyak lagi darinya." Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib. (HR. At Tirmidzi No.3391)

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ الْأُمَوِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ الْمُخْتَارِ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ حِينَ يُصْبِحُ وَحِينَ يُمْسِي سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ عَلَيْهِ
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin 'Abdul Malik Al Umawi telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Al Mukhtar dari Suhail dari Sumayya dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barang siapa, ketika pagi dan sore, membaca doa; SUBHAANALLAAHI WA BIHAMDIHI (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya) sebanyak seratus kali, maka pada hari kiamat tidak ada orang lain yang melebihi pahalanya kecuali orang yang juga pernah mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dari itu.'" (HR. Muslim No.4858)

حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مُوسَى الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ الزِّبْرِقَانِ عَنْ مَطَرٍ الْوَرَّاقِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ لِأَصْحَابِهِ قُولُوا سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَ مَرَّةٍ مَنْ قَالَهَا مَرَّةً كُتِبَتْ لَهُ عَشْرًا وَمَنْ قَالَهَا عَشْرًا كُتِبَتْ لَهُ مِائَةً وَمَنْ قَالَهَا مِائَةً كُتِبَتْ لَهُ أَلْفًا وَمَنْ زَادَ زَادَهُ اللَّهُ وَمَنْ اسْتَغْفَرَ اللَّهَ غَفَرَ لَهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Musa Al Kufi telah menceritakan kepada kami Daud bin Az Zibriqan dari Mathar Al Warraq dari Nafi' dari Ibnu Umar, ia berkata; Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda pada suatu hari kepada para sahabatnya: "Ucapkanlah; SUBHAANALLAAHI WA BIHAMDIHI (Maha suci Allah dan segala pujian hanya untuk-Nya) seratus kali, barang siapa yang mengucapkannya satu kali maka dicatat baginya sepuluh kali dan barang siapa yang mengucapkannya sepuluh kali maka dicatat baginya seratus kali, dan barang siapa yang mengucapkannya seratus kali maka dicatat baginya seribu kali, dan barang siapa yang menambah maka Allah menambahnya dan barang siapa yang memohon ampunan kepada Allah maka Allah akan mengampuninya." Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib. (HR. At Tirmidzi No.3392)


3. سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ
SUBHAANALLAAHIL 'AZHIIMI WA BIHAMDIHI.
Artinya : Maha Suci Allah yang Maha Agung dan segala pujian hanya untuk-Nya.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا مُؤَمَّلٌ عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِي الْجَنَّةِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi' telah menceritakan kepada kami Muammal dari Hammad bin Salamah dari Abu Az Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barang siapa yang mengucapkan; SUBHAANALLAAHIL 'AZHIIM WA BIHAMDIHI (Maha Suci Allah yang Maha Agung, dan dengan memujiNya aku ada) maka ditanamkan untuknya pohon kurma di Surga." Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib. (HR. At Tirmidzi No.3387 dan No.3386)


4. سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
SUBHANALLAHI WABIHAMDIHI, SUBHAANALLAAHIL'AZHIIM.
Artinya : Maha Suci Allah dengan segala pujian bagi-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung.

حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ إِشْكَابٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلِمَتَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ
Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Isykab telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari 'Umarah bin Alqa'qa' dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah radliyallahu'anhu, ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada dua kalimat yang disukai Ar Rahman, ringan di lisan dan berat di timbangan, yaitu SUBHANALLAH WABIHAMDIHI, SUBHAANALLAAHIL'AZHIIM (Maha Suci Allah dengan segala pujian bagi-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung)." (HR. Bukhori No.7008 dan No.6188, Muslim No.4860, At Tirmidzi No.3389 dan No.3796, Ahmad No.6870 dan Ibnumajah No.3796)

5. سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
SUBHAANALLAAHI WAL HAMDU LILLAAHI WA LAA ILAAHA ILLAAHU WALLAAHU AKBAR.
Artinya : Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar.

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي زِيَادٍ حَدَّثَنَا سَيَّارٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ زِيَادٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقِيتُ إِبْرَاهِيمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَقْرِئْ أُمَّتَكَ مِنِّي السَّلَامَ وَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ الْجَنَّةَ طَيِّبَةُ التُّرْبَةِ عَذْبَةُ الْمَاءِ وَأَنَّهَا قِيعَانٌ وَأَنَّ غِرَاسَهَا سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي أَيُّوبَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ ابْنِ مَسْعُودٍ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abu Ziyad telah menceritakan kepada kami Sayyar telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad dari Abdurrahman bin Ishaq dari Al Qasim bin Abdurrahman dari ayahnya dari Ibnu Mas'ud, ia berkata; Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Aku bertemu dengan Ibrahim pada malam ketika aku diisra`kan, kemudian ia berkata; wahai Muhammad, sampaikan salam dariku kepada Umatmu, dan beritahukan kepada mereka bahwa Surga debunya harum, airnya segar, dan Surga tersebut adalah datar, tanamannya adalah kalimat; SUBHAANALLAAHI WAL HAMDU LILLAAHI WA LAA ILAAHA ILLAAHU WALLAAHU AKBAR (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar). Dan dalam bab tersebut terdapat riwayat dari Ayyub, Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib dari jalur ini dari hadits Ibnu Mas'ud. (HR. At Tirmidzi No.3384)


6. لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAAH.
Artinya : Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan AIIah
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَكُنَّا إِذَا عَلَوْنَا كَبَّرْنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ لَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا وَلَكِنْ تَدْعُونَ سَمِيعًا بَصِيرًا ثُمَّ أَتَى عَلَيَّ وَأَنَا أَقُولُ فِي نَفْسِي لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ فَقَالَ يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ أَوْ قَالَ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَلِمَةٍ هِيَ كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Abu Utsman dari Abu Musa radliallahu 'anhu dia berkata; "Kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di suatu perjalanan, apabila kami berjalan ke tempat yang agak tinggi, kami pun bertakbir, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Saudara-saudara sekalian, rendahkanlah suara kalian! Sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli dan jauh. Tetapi kalian berdoa kepada Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Dekat.' Kemudian beliau mendatangiku, sedangkan diriku tengah membaca; 'Laa haula wa laa quwwata ilIa billaah' (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan AlIah). Kemudian beliau bersabda: 'Hai Abdullah bin Qais, 'Ucapkanlah: Laa haula wala quwwata illaa billaah, karena itu adalah salah satu dari perbendaharaan surga -atau beliau bersabda; 'Maukah aku tunjukkan kepadamu suatu kalimat, yang termasuk salah satu dari perbendaharaan surga? Yaitu; Laa haula walaa quwwata illaa billah' (Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan AIIah)." (HR. Bukhori No.5905, 5930 dan 6839, Muslim No.4873, 4874, 4875 dan Ahmad No.18774)


حَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنِي أَبِي قَال سَمِعْتُ مَنْصُورَ بْنَ زَاذَانَ يُحَدِّثُ عَنْ مَيْمُونِ بْنِ أَبِي شَبِيبٍ عَنْ قَيْسِ بْنِ سَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ أَنَّ أَبَاهُ دَفَعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْدُمُهُ قَالَ فَمَرَّ بِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ صَلَّيْتُ فَضَرَبَنِي بِرِجْلِهِ وَقَالَ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى بَابٍ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ قُلْتُ بَلَى قَالَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Musa Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Wahb bin Jarir telah menceritakan kepadaku ayahku dia berkata; saya mendengar Manshur bin Zadzan bercerita dari Maimun bin Abu Syabib dari Qais bin Sa'ad bin 'Ubadah bahwa ayahnya menyerahkan dirinya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam supaya ia membantu beliau. dia bekata; "(Suatu ketika) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melewatiku ketika aku telah selesai shalat, lalu beliau memukulku dengan kakinya (kata kiasan supaya ia memperhatikan -pent) " lalu beliau bersabda: "Maukah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang dapat mengantarkanmu menuju pintu-pintu surga?" jawabku; "Tentu." beliau bersabda: "LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH (Tidak ada daya dan upaya kecuali milik Allah)." Abu Isa berkata; "Hadits ini derajatnya hasan shahih, gharib melalui jalur ini." (HR. At Tirmidzi No.3505)

حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ سَلَمَةَ أَنَا عَطَاءُ بْنُ السَّائِبِ عَنْ أَبِي رَزِينٍ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى بَابٍ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ قُلْتُ بَلَى قَالَ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Telah bercerita kepada kami 'Abdullah telah bercerita kepadaku ayahku. telah bercerita kepada kami Abu Kamil telah bercerita kepada kami Hammad bin Salamah telah memberitakan kepada kami 'Atho` bin As Sa`ib dari Abu Razin dari Mu'adz bin Jabal bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Maukah kamu aku tunjukkan salah satu pintu surga?" saya berkata; Ya. Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Laa haulaa wa laa quwwata illa billah." (HR. Ahmad No.21099, 21083, 20991

حَدَّثَنَا عَمَّارُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَبَا ذَرٍّ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَنْزٍ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ قُلْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Telah menceritakan kepada kami 'Ammar bin Muhammad dari Al A'masy dari Mujahid dari Abdurrahman bin Abu Laila dari Abu Dzar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadaku: "Wahai Abu Dzar, maukah aku tunjukkan simpanan dari simpanan-simpanan Surga? Bacalah 'Laa Haulaa Walaa Quwwata Illaa Billaah (Tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah) '." (HR. Ahmad No.20336, 20384, 20373, 20429)
Dan masih banyak lagi dalil-dalil yang lainnya yang hamper sama dengan kalimat dzikir-dkir tersebut.

Silahkan di amalkan, semoga bisa bermanfaat untuk kita didunia dan diakhirat.. :)
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Muhammad Shulfi Alaydrus

Asmaul A’zham Al Husna Pembuka Doa Permohonan


Asmaul A’zham Al Husna.

Barangsiapa membiasakan dirinya sebelum berdoa untuk mengawali dengan berdoa/mengucap Asmaul A’zham ini maka akan mempermudah/mempercepat terkabulnya do’a kita..

1. يقول يا ارحم الراحمين
YAA ARHAMAR ROOHIMIIN.
Artinya : Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Penyayang.

ان لله تعالى ملكا موكلا بمن يقول يا ارحم الراحمين فمن قالها ثلاثا قال له الملك ان ارحم الراحمين قد أقبل عليك فسل.
Dari Abu Umamah ra., Nabi Muhammad saww. bersabda: Inna lillaahi ta'aalaa malakan muwakkalan biman yaqulu yaa arhamar roohimiina faman qoolahaa tsalaatsan qoola lahul malaku inna arhamar roohimiina qod aqbala 'alaika, fasal.

Artinya : Sesungguhnya Allah swt. itu mempunyai seorang Malaikat yang ditugaskan kepada orang yang berkata "YAA ARHAMAR ROOHIMIIN" (wahai Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Penyayang), barangsiapa yang mengatakan perkataan itu tiga kali, maka malaikat itu berkata kepadanya, sesungguhnya Allah yang Maha Pengasih Lagi Penyayang telah menerima pujianmu, Maka bermohonlah.". (HR. Al Hakim)


2. يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ
YAA HAYYU YAA QAYYUUM.
Artinya : Wahai Dzat Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya).
حَدَّثَنَا أَبُو سَلَمَةَ يَحْيَى بْنُ الْمُغِيرَةِ الْمَخْزُومِيُّ الْمَدِينِيُّ وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْفَضْلِ عَنْ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَهَمَّهُ الْأَمْرُ رَفَعَ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ وَإِذَا اجْتَهَدَ فِي الدُّعَاءِ قَالَ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ

Telah menceritakan kepada kami Abu Salamah Yahya bin Al Mughirah Al Makhzumi Al Madini serta lebih dari satu orang, mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik dari Ibrahim bin Al Fadhl dari Al Maqburi dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila merasa gundah karena suatu perkara maka beliau mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan: "SUBHAANALLAHIL 'AZHIIMI" (Maha Suci Allah yang Maha Agung). Dan apabila bersungguh-sungguh dalam berdoa beliau mengucapkan: "YAA HAYYU YAA QAYYUUM" (Wahai Dzat Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits gharib. (HR. At Tirmidzi No.3358)

3. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA BIANNII ASYHADU ANNAKA ANTALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA ANTAl AHADUSH SHAMAD, ALLADZII LAM YALID WA LAM YUULAD WA LAM YAKUN LAHU KUFUWAN AHAD.
Artinya : Ya Allah, aku memohon kepadaMu dengan bersaksi bahwa Engkau adalah Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Maha Esa, Tempat bergantung, Yang tidak melahirkan dan tidak dilahirkan, dan tidak ada sesuatupun yang serupa denganNya.

حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عِمْرَانَ الثَّعْلَبِيُّ الْكُوفِيُّ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ الْأَسْلَمِيِّ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَدْعُو وَهُوَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ قَالَ فَقَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ سَأَلَ اللَّهَ بِاسْمِهِ الْأَعْظَمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى قَالَ زَيْدٌ فَذَكَرْتُهُ لِزُهَيْرِ بْنِ مُعَاوِيَةَ بَعْدَ ذَلِكَ بِسِنِينَ فَقَالَ حَدَّثَنِي أَبُو إِسْحَقَ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ قَالَ زَيْدٌ ثُمَّ ذَكَرْتُهُ لِسُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ فَحَدَّثَنِي عَنْ مَالِكٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَرَوَى شَرِيكٌ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ وَإِنَّمَا أَخَذَهُ أَبُو إِسْحَقَ الْهَمْدَانِيُّ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ

Telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Muhammad bin Imran Ats Tsa'labi Al Kufi telah menceritakan kepada kami Zaid bin Hubab dari Malik bin Mighwal dari Abdullah bin Buraidah Al Aslami dari ayahnya, ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendengar orang yang berdoa dengan mengatakan; ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA BIANNII ASYHADU ANNAKA ANTALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA ANTA, Al AHADUSH SHAMAD, ALLADZII LAM YALID WA LAM YUULAD WA LAM YAKUN LAHU KUFUWAN AHAD (Ya Allah, aku memohon kepadaMu dengan bersaksi bahwa Engkau adalah Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Maha Esa, Tempat bergantung, Yang tidak melahirkan dan tidak dilahirkan, dan tidak ada sesuatupun yang serupa denganNya).
Kemudian beliau mengatakan: "Demi Dzat yang jiwaku ada di tanganNya, sungguh ia telah meminta dengan namaNya yang paling agung, yang apabila Dia dimintai suatu doa maka Dia akan mengabulkan dan apabila diminta dengannya maka Dia akan memberi." Zaid berkata; kemudian aku menyebutkannya kepada Zuhair bin Mu'awiyah beberapa tahun setelah itu. Kemudian ia berkata; Telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq dari Malik bin Mighawal, Zaid berkata; kemudian aku menyebutkannya kepada Sufyan Ats Tsauri kemudian ia menceritakan kepadaku dari Malik. Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan gharib, dan Syarik meriwayatkan hadits ini dari Abu Ishaq dari Ibnu Buraidah dari ayahnya, dan sesungguhnya Abu Ishaq Al Hamdani mengambilnya dari Malik bin Mighwal. (HR. At Tirmidzi No.3397, Abudaud No.1276, Ahmad No.21963)


4. يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM.
Artinya : Wahai Dzat yang memiliki kebesaran dan kemuliaan.
وَبِإِسْنَادِهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلِظُّوا بِيَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ قَالَ أَبُو عِيسَى وَهَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الْحَدِيثُ عَنْ أَنَسٍ مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ

Dan dengan sanadnya (Yaitu; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim Al Muktib telah menceritakan kepada kami Abu Badr Syuja' bin Al Walid dari Ar Ruhail bin Mu'awiyah saudara Zuhair bin Mu'awiyah, dari Ar Raqasyi dari Anas bin Malik), ia mengatakan; Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Tetaplah berdoa dengan mengucapkan; YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM." (Wahai Dzat yang memiliki kebesaran dan kemuliaan) Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits gharib. Dan hadits ini telah diriwayatkan dari Anas dari selain jalur ini. (HR. At Tirmidzi No.3447, 3448 dan 3450)


5. اللَّهُمَّ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
ALLAAHUMMA LAA ILAAHA ILLAA ANTA Al MANNAAN, BADII'US SAMAAWAATI WAL ARDHI DZAL JALAALI WAL IKRAAM.

Artinya : Ya Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Maha Memberi, Pencipta langit dan bumi, Dzat Yang memiliki keagungan dan kemuliaan.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي الثَّلْجِ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَغْدَادَ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ صَاحِبُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ زَرْبِيٍّ عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ وَثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَسْجِدَ وَرَجُلٌ قَدْ صَلَّى وَهُوَ يَدْعُو وَيَقُولُ فِي دُعَائِهِ اللَّهُمَّ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَدْرُونَ بِمَ دَعَا اللَّهَ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْأَعْظَمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَقَدْ رُوِيَ مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ عَنْ أَنَسٍ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Abu Ats Tsalj yang merupakan penduduk Baghdad berkunyah Abu Abdullah, sahabat Ahmad bin Hanbal, telah menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Zarbi dari Ashim Al Ahwas dan Tsabit dari Anas ia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memasuki masjid dan terdapat seorang laki-laki yang melakukan shalat dan berdoa dengan mengucapkan: ALLAAHUMMA LAA ILAAHA ILLAA ANTA Al MANNAAN, BADII'US SAMAAWAATI WAL ARDHI DZAL JALAALI WAL IKRAAM (Ya Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Yang Maha Memberi, Pencipta langit dan bumi, Dzat Yang memiliki keagungan dan kemuliaan). Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Tahukah kalian, dengan apakah orang tersebut berdoa kepada Allah? Ia telah berdoa kepada Allah dengan namaNya yang paling agung, yang apabila Dia dimintai doa maka Dia akan mengabulkannya. Dan apabila diminta maka Dia akan memberi." Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits gharib dari jalur ini. Dan telah diriwayatkan dari selain jalur ini. (HR. At Tirmidzi No.3467)


6. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ

ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA BIANNA LAKAL HAMDU LAA ILAAHA ILLAA ANTAl MANNAANU, BADII'US SAMAAWAATI WAL ARDHI, YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM, YAA HAYYU YAA QAYYUUM.

Artinya : ya Allah, aku memohon kepadaMu bahwa bagiMu segala pujian, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Pemberi, Pencipta langit dan bumi. Wahai Dzat yang memiliki keagungan, serta kemuliaan, wahai Dzat yang Maha Hidup, lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya).

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ الْحَلَبِيُّ حَدَّثَنَا خَلَفُ بْنُ خَلِيفَةَ عَنْ حَفْصٍ يَعْنِي ابْنَ أَخِي أَنَسٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّهُ كَانَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسًا وَرَجُلٌ يُصَلِّي ثُمَّ دَعَا اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ دَعَا اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى

Telah menceritakan kepada Kami Abdurrahman bin 'Ubaidullah Al Halabi, telah menceritakan kepada Kami Khalaf bin Khalifah dari Hafsh yaitu anak saudara Anas dari Anas bahwa ia duduk bersama Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam dan terdapat seorang laki-laki yang melakukan shalat, kemudian ia berdoa; ALLAAHUMMA INNII AS-ALUKA BIANNA LAKAL HAMDU LAA ILAAHA ILLAA ANTA, Al MANNAANU, BADII'US SAMAAWAATI WAL ARDHI, YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM, YAA HAYYU YAA QAYYUUM (ya Allah, aku memohon kepadaMu bahwa bagiMu segala pujian, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Pemberi, Pencipta langit dan bumi. Wahai Dzat yang memiliki keagungan, serta kemuliaan, wahai Dzat yang Maha Hidup, lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)). Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh ia telah berdoa kepada Allah dengan namaNya yang agung, yang apabila dipanjatkan doa kepadaNya dengan nama tersebut maka Dia akan mengabulkannya, dan apabila Dia diminta dengan nama tersebut maka Dia akan memberinya." (HR.Abudaud No.1277)

7. لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنْ الظَّالِمِينَ

LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHAALIMIIN.
Artinya : Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ سَعْدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْوَةُ ذِي النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوتِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنْ الظَّالِمِينَ فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ مَرَّةً عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ سَعْدٍ وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ عَنْ أَبِيهِ وَقَدْ رَوَى غَيْرُ وَاحِدٍ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ يُونُسَ بْنِ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ سَعْدٍ وَلَمْ يَذْكُرُوا فِيهِ عَنْ أَبِيهِ وَرَوَى بَعْضُهُمْ وَهُوَ أَبُو أَحْمَدَ الزُّبَيْرِيُّ عَنْ يُونُسَ بْنِ أَبِي إِسْحَقَ فَقَالُوا عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ سَعْدٍ نَحْوَ رِوَايَةِ ابْنِ يُوسُفَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ سَعْدٍ وَكَانَ يُونُسُ بْنُ أَبِي إِسْحَقَ رُبَّمَا ذَكَرَ فِي هَذَا الْحَدِيثِ عَنْ أَبِيهِ وَرُبَّمَا لَمْ يَذْكُرْهُ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Yunus bin Abu Ishaq dari Ibrahim bin Muhammad bin Sa'd dari ayahnya dari Sa'd ia berkata; Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah; LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHAALIMIIN (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya." Muhammad bin Yahya berkata; berkata Muhammad bin Yusuf suatu kali dari Ibrahim bin Muhammad bin Sa'd dari Sa'd dan ia tidak menyebutkan padanya dari ayahnya. Dan hadits ini telah diriwayatkan lebih dari satu orang dari Yunus bin Abu Ishaq dari Ibrahim bin Muhammad bin Sa'd dari Sa'd dan mereka tidak menyebutkan padanya dari ayahnya. Dan sebagian mereka yaitu Abu Ahmad Az Zubairi telah meriwayatkan dari Yunus bin Abu Ishaq lalu mereka berkata dari Ibrahim bin Muhammad bin Sa'ad seperti riwayat Ibnu Yusuf dari ayahnya dari Sa'ad. dan terkadang Yunus bin Abu Ishaq menyebutkan dalam hadits ini dari ayahnya, dan terkadang tidak menyebutkannya.(HR. At tirmidzi No.3427)


Tambahan :
Al Habib Abdullah bin Husien Bin Thohir pernah ditanya/diminta oleh seseorang untuk memberikan Asmaul A’zham kepadanya yang bila berdo’a dengan Asma’ul A’zham itu maka do’anya akan langsung/cepat terkabul, lalu Beliau berkata, maukah engkau ku ajarkan amalan yang lebih cepat dari pengabulan dengan menggunakan Asmaul A’zham, lalu beliau berkata, do’akanlah aku (mendoakan orang lain), karena apa yang engkau pinta untukku maka Allah akan mengabulkannya untukmu juga dengan pengabulan yang sangat cepat melebihi dengan Asmaul A’zham..
Ini dalil-dalilnya :

حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ أَبِي سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ صَفْوَانَ وَهُوَ ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَفْوَانَ وَكَانَتْ تَحْتَهُ الدَّرْدَاءُ قَالَ قَدِمْتُ الشَّامَ فَأَتَيْتُ أَبَا الدَّرْدَاءِ فِي مَنْزِلِهِ فَلَمْ أَجِدْهُ وَوَجَدْتُ أُمَّ الدَّرْدَاءِ فَقَالَتْ أَتُرِيدُ الْحَجَّ الْعَامَ فَقُلْتُ نَعَمْ قَالَتْ فَادْعُ اللَّهَ لَنَا بِخَيْرٍ فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ قَالَ فَخَرَجْتُ إِلَى السُّوقِ فَلَقِيتُ أَبَا الدَّرْدَاءِ فَقَالَ لِي مِثْلَ ذَلِكَ يَرْوِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ و حَدَّثَنَاه أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ وَقَالَ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَفْوَانَ

Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami 'Isa bin Yunus telah menceritakan kepada kami 'Abdul Malik bin Abu Sulaiman dari Abu Az Zubair dari Shafwan bin 'Abdullah bin Shafwan dan riwayat selanjutnya adalah dari Ummu Darda', dia berkata; "Saya pernah pergi ke Syam dan mengunjungi Abu Darda' di rumahnya. Namun saya tidak bertemu dengannya, lalu saya pergi menjumpai Ummu Darda'. Setelah itu, Ummu Darda' bertanya kepada saya; 'Hai Shafwan, apakah kamu akan pergi haji pada tahun ini? ' Saya pun menjawab; 'Ya.' Ummu Darda' berkata; 'Mohonkanlah kepada Allah kebaikan untuk kami, karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Doa seorang muslim untuk saudaranya sesama muslim dari kejauhan tanpa diketahui olehnya akan dikabulkan. Di atas kepalanya ada malaikat yang telah diutus, dan setiap kali ia berdoa untuk kebaikan, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan 'Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.' Shafwan berkata; 'Setelah itu saya pergi ke pasar dan di sana saya bertemu dengan Abu Darda'. Ternyata ia pun mengatakan seperti itu kepada saya yang diriwayatkannya dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Dan telah menceritakannya kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun dari 'Abdul Malik bin Abu Sulaiman melalui sanad ini dengan Hadits yang serupa. dia berkata; dari Shafwan bin 'Abdullah bin Shafwan. (HR. Muslim No.4914)

حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ وَكَانَتْ تَحْتَهُ أُمُّ الدَّرْدَاءِ فَأَتَاهُمْ فَوَجَدَ أُمَّ الدَّرْدَاءِ فَقَالَتْ لَهُ أَتُرِيدُ الْحَجَّ الْعَامَ فَقَالَ نَعَمْ قَالَتْ فَادْعُ لَنَا بِخَيْرٍ فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ إِنَّ دَعْوَةَ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ مُسْتَجَابَةٌ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ بِهِ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ قَالَ فَخَرَجْتُ إِلَى السُّوقِ فَلَقِيتُ أَبَا الدَّرْدَاءِ فَحَدَّثَنِي عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ ذَلِكَ

Telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun berkata, telah mengabarkan kepada kami Abdul Malik dari Abu Zubair dari Shafwan bin Abdullah -yang dia menanggung Ummu Darda', kemudian dia mendatangi mereka- dan mendapati Ummu Darda', maka Ummu Darda' berkata kepadanya, "Apakah kamu hendak melaksanakan haji tahun ini?" Dia menjawab, "Ya." Ummu Darda' lalu berkata, "Tolong do'akan kebaikan untuk kami, karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Sesungguhnya do'anya seorang Muslim kepada saudaranya yang berada di tempat yang jauh adalah dikabulkan, dan di sisikepalanya ada para Malaikat yang ditugaskan kepadanya, setiap kali berdo'a kepada saudaranya dengan kebaikan para Malaikat berkata, 'Amiin, dan bagimu yang semisalnya'." Shafwan berkata, "Kemudian aku keluar ke pasar dan bertemu dengan Abu Darda', lalu ia menceritakan kepadaku tentang hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti itu." (HR. Ahmad No.26279 dana No.20717)

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ صَفْوَانَ قَالَ وَكَانَتْ تَحْتَهُ ابْنَةُ أَبِي الدَّرْدَاءِ فَأَتَاهَا فَوَجَدَ أُمَّ الدَّرْدَاءِ وَلَمْ يَجِدْ أَبَا الدَّرْدَاءِ فَقَالَتْ لَهُ تُرِيدُ الْحَجَّ الْعَامَ قَالَ نَعَمْ قَالَتْ فَادْعُ اللَّهَ لَنَا بِخَيْرٍ فَإِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ دَعْوَةُ الْمَرْءِ مُسْتَجَابَةٌ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ يُؤَمِّنُ عَلَى دُعَائِهِ كُلَّمَا دَعَا لَهُ بِخَيْرٍ قَالَ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلِهِ قَالَ ثُمَّ خَرَجْتُ إِلَى السُّوقِ فَلَقِيتُ أَبَا الدَّرْدَاءِ فَحَدَّثَنِي عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ ذَلِكَ

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah; telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun dari Abdul Malik bin Abu Sulaiman dari Abu Az Zubair dari Shafwan bin Abdullah bin Shafwan -suami dari putri Abu Darda-, ia berkata; "Suatu ketika ia mendatanginya, namun ia hanya mendapati Ummu Darda' dan tidak mendapati Abu Darda'. Ummu Darda pun berkata; 'Apakah kamu mau berangkat haji tahun ini? ' Shafwan menjawab; 'Ya' lalu Ummu Darda berkata; 'Doakan kebaikan untuk kami, karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Doa seseorang untuk saudaranya yang sedang tidak bersamanya adalah mustajab (terkabul). Karena di atas kepalanya terdapat malaikat yang akan mengamini doanya setiap kali ia berdoa untuk kebaikan saudaranya. Malaikat itu akan berucap: 'Amin, dan untukmu kebaikan yang serupa'. Shafwan berkata; 'Kemudian aku pergi ke pasar, dan di sana aku bertemu dengan Abu Darda, ia lantas membacakan hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang sama kepadaku'. (HR. Ibnumajah No.2886)
Dan masih banyak lagi dalil-dalil dari doa-doa yang hampir sama seperti doa diatas.

Alfaqir ijazahkan doa ini bagi siapa saja yang mau mengamalkannya.. :)
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس
Muhammad Shulfi Alaydrus

Cinta Rasulullah Kepada Umatnya Sudah Dipikirkan 14 Abad Lalu

Kita tidak pernah ketemu Baginda Rasulullah Muhammad SAW, kita hidup 1400 dari masa dia, tapi rasa cinta selalu ada buat dia. Rasulullah memikirkan nasib kita sejak 14 abad silam, dia memikirkan keselamatan kita kelak.






Versi lengkap:




Cara Minum Rasulullah 3x Teguk

Cara minum Rasulullah saw
Syeh Muhammad Mutawalli sya'rawi


Robiul Awal: ShALLALLAAHU 'ALAA MUHAMMAD

Amalan Bulan Robiul Awal (Bulan Maulid Nabi Muhammad saw.)

صلى الله على محمد

ShALLALLAAHU 'ALAA MUHAMMAD 100.000x
dibaca dalam waktu satu bulan, selama di bulan Rabi'ul Awal (Bulan Maulid), silahkan di amalkan. Insya Allah berkah di dunia maupun di akhirat.

Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al 'Aydrus.


Wednesday, August 22, 2018

Tuesday, August 21, 2018

Niat Membaca Surat Yasin dari Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-'Atthos

Niat Membaca Surat Yasin dari Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-'Atthos

نويت أن أقرا يس بنية جلب كل خير حسي أو معنوي عاجلا أوأجلا وأن يؤتيني الله ماسألته ومالم أسأله من الخيرات الفاتحة...

(Nawaitu an aqroa yâsîn biniyyati jalbi kulli khoirin hissiyyin aw ma'nawiyyin 'âjilan aw âjilan wa an yu'tiyaniyallôhu mâ sa-altuhû wa mâ lam as-alhu minal khoirôti alfâtihah...)

Saya niat membaca surat Yasin Untuk mendapatkan segala kebaikan yang nampak atau tidak nampak (maknawi) baik di dunia maupun di akhirat kelak dan semoga Alloh Subhânahu Wa Ta'ala memberikan apa-apa yang aku minta dan apa-apa yang tidak aku minta dari berbagai bentuk kebaikan, alfatihah.....


Ijazah Sholawat An-Nur Sang Pengikat Hati dengan Rasulullah

Ijazah Sholawat An-Nur Sang Pengikat Hati dengan Rasulullah صلى الله عليه وسلم
Diamalkan sebanyak-banyaknya, minimal 100 x sebelum tidur dalam keadaan berwudhu'.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد نُوْرِكَ السَّارِي وَمَدَدِكَ الْجَارِي وَاجْمَعْنِيْ بِهِ فِيْ كُلِّ أطْوَارِي وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ يَا نُوْر

"Allahumma sholli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad nuuri-kas saari wa madaadikal jaari wajma’nii bihi fi kulli athwaari wa ‘ala alihi wa shohbihi ya nuur"

Maksud: "Ya Allah,limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad, sebanyak cahaya-Mu yang selalu bersinar dan pemberian-Mu yang tak pernah putus dan kumpulkanlah aku dengan Rasulullah sepanjang zaman dan juga sampaikan shalawat untuk keluarganya dan sahabatnya, wahai sang cahaya."

Disampaikan oleh Habib @alwi_alaidaroos , diterjemahkan oleh Habib @habibidrusalaydrus


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

AMALAN PELUNAS HUTANG

 AMALAN PELUNAS HUTANG... (Amalan Ijazah Al-Habib Ali bin Husein Al-Attas atau lebih dikenal dengan Habib Ali Bungur) Dalam kitab Al Qirthos...